PRINSIP PENGUKURAN
Pada
dasarnya Sensor selalu mengambil (ekstrak) energy dari
media yang diukur sehingga jumlah yang diukur terganggu oleh altivitas
pengukuran. Dengan demikian pengukuran yang sempurna secara teoritis
adalah tidak mungkin (impossible) . Instrument yang baikdirancang untuk
meminimisasi effek gangguan tersebut
Ada dua metoda dalam sistem
pengukuran yaitu :
§ Metoda
Simpangan (Deviasi)
Metoda
Simpangan :
Kuantitas yang
diukur menghasilkan
besaran yang membuat simpangan dari kondisi setimbang (contoh
: pressure gauge , etc)
Metoda Null Balance :
Kuantitas yang
diukur membuat posisi selalu balance (setimbang ) tetapi gaya
yang diperlukan untuk membuat setimbang merupakan kuantitas besaran
yang diukur (contoh : displacer level ,etc)
Hal-hal
yang menjadi acuan dalam prinsip pengukuran adalah
sebagai berikut :
§ Akurasi :
harga terdekat dengan mana suatu pembacaan Instrument mendekati
harga sebenarnya dari variable yang diukur (ketelitian suatu alat ukur
terhadap kondisi referens)
§
Presisi
:
Suatu
ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang serupa. Dengan
memberikansuatu harga tertentubagi sebuah variabel, presisi (ketepatan)
merupakan suatu ukuran tingkatan yang menunjukkan perbedaan hasil
pengukuran pada pengukuran-pengkuran yang dilakukan secara berurutan
§
Sensitivity: Perbandingan antara signal
keluaran
atau respons instrument terhadap perubahan input,masukan
atau variabel yang diukur
§ Span
: Jangkauan
alat ukur dari minimum ke maksimum
skala (range)
§ Kesalahan : Penyimpangan
variabel yang diukur dari harga (nilai) sebenarnya
§ Kalibrasi :Tindakan untuk
menyetarakan hasil unjuk kerja alat ukur dengan harga,nilai referensi
SISTIM INSTRUMENTASI KILANG
1.1 FUNGSI SISTEM INSTRUMENTASI
Pada awal
industri minyak (1920-an) , Instrumentasi dikenal
hanya berupa alat ukur (indikator) yang masih
sangat sederhana , sehingga kegiatan operasional industri
minyak (eksplorasi , produksi dan pengolahan) masih banyak menggunakan
indera langsung dari operator
Sejalan dengan perkembangan dunia industri dan teknologi , dunia
Instrumentasi juga berkembang sangat pesat sehingga dapat
disebut sebagai Sistem Instrumentasi . Disebut Sistem karena sudah
terdiri dari banyak komponen (sub sistem) dan sudah menjadi tidak
sederhana .
§
Sebagai
Alat Ukur , yaitu berfungsi sebagai
alat untuk mengukur variabel proses seperti
Temperature, Flow , Tekanan , Level dan lain-lain . Alat
ukur ini diperlukan untuk memonitor kondisi
operasi kilang sesuai dengan SOP (Standing
Operation Procedure ) , Alat transaksi (custody transfer) maupun
mengetahui Jumlah Produksi dan Losses
§
Sebagai
Alat Kontrol (Kendali) yaitu berfungsi untuk
mengendalikan kondisi operasi agar variabel proses sesuai
dengan yang diinginkan
§
Alat
Pengaman (Sistem Proteksi ) berfungsi untuk mencegah
bahaya pada orang/ operator maupun peralatan utama
§
Alat
Analisa berfungsi untuk mengetahui /menganalisa
komposisi produk maupun buangan (fluida) . Alat ini
dikenal dengan sebutan khusus yaitu “ Analyzer “
Fungsi Sistem
Instrumentasi secara keseluruhan di Kilang adalah alat
bantu mencapai sasaran kilang yaitu :
§ Pencegahan
kondisi berbahaya (Safety)
§
Mencapai
kualitas produk (Quality)
§ Effisiensi
1.2 KOMPONEN SISTEM
INSTRUMENTASI
Sistem
Instrumentasi terdiri dari komponen-koponen yang secara
umum terdiri dari :
§
Sensor
: pendeteksi besaran
fisis (Flow,Temperature ,Level,Pressure , etc)
§ Transducer
: perubah besaran fisis menjadi besaran Penumatic atau
Electronik
§ Transmitter :
Pengirim signal (Pneumatik atau Electronik)
§ Signal
Processor : pengolah signal
§ Indikator
: Alat indikasi besaran fisis
§
Alarm
System : Alat pemberitahu
§ Controller
: Alat Pengendali
§ Final Element :
Control valve , Solenoid Valve ,Sistem Hydraulik
sumber:
http://vikar07.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment