Ilmu pengetahuan terus bergerak maju. Berbagai penemuan baru yang
mengejutkan dan membuka mata manusia menjadi tonggak penting dalam
peradaban. Bahwa hal yang dulu hanya khayalan telah menjadi kenyataan,
serta penemuan-penemuan ini semakin menyadarkan bahwa ada Dzat yang Maha
Besar sebagai sumber kehidupan.
Beberapa hal yang patut kita ketahui misalnya terpapar pada 8 daftar di bawah ini.
Beberapa hal yang patut kita ketahui misalnya terpapar pada 8 daftar di bawah ini.
1. Ununseptium
Unuseptium
yang untuk sementara dinamai unsur ke 117 merupakan kombinasi antara
isotop berkelium dan kalsium yang diciptakan para ilmuwan di Dubna,
Rusia. Para fisikawan mengatakan bahwa unsur ini bisa menunjukkan
“island of stability”, dimana unsur yang terberat bisa bertahan selama
berbulan-bulan.
Unsur dengan nomor atom 117 ini dibuat dengan cara memborbardir 249Bk dengan ion kalsium dalam siklotron JINR U4000 selama 150 hari yang terdapat di Dubna.
Keseluruhan proses yang memakan waktu tidak lebih dari 320 hari yang merupakan waktu paruh unsur Bk (150 hari dalam siklotron+analisis data+review oleh tim peneliti) ini akhirnya berhasil menghasilkan 6 atom Ununseptium. Masing-masing dari keenam atom tersebut kemudian meluruh dengan memancarkan partikel alfa menjadi unsur bernomor atom 115 kemudian 113 sampai intinya terbelah menjadi dua atom yang lebih stabil.
Unsur dengan nomor atom 117 ini dibuat dengan cara memborbardir 249Bk dengan ion kalsium dalam siklotron JINR U4000 selama 150 hari yang terdapat di Dubna.
Keseluruhan proses yang memakan waktu tidak lebih dari 320 hari yang merupakan waktu paruh unsur Bk (150 hari dalam siklotron+analisis data+review oleh tim peneliti) ini akhirnya berhasil menghasilkan 6 atom Ununseptium. Masing-masing dari keenam atom tersebut kemudian meluruh dengan memancarkan partikel alfa menjadi unsur bernomor atom 115 kemudian 113 sampai intinya terbelah menjadi dua atom yang lebih stabil.
2. Gen Penyebab Penuaan
Manusia
memiliki sel tubuh yang regeneratif, bisa terus memperbarui jumlahnya.
Namun teka-teki penyebab ketuaan menjad perhatian ilmuwan. Secara
genetika, ternyata terdapat unsur penyebab kita tak bisa awet muda
selamanya.
Dan pada beberapa orang ada yang tampak tua lebih cepat. Apa sebabnya? Para ahli genetika menemukan bahwa hal tersebut disebabkan oleh ulah gen TERC. Gen tersebut menentukan panjang telomer, semacam tutup yang terdapat pada ujung kromosom.
Orang pembawa gen itu akan cenderung mengalami penuaan lebih cepat sebab telomernya akan memendek lebih cepat. Orang yang membawa satu copy gen itu misalnya, akan tampak sama tua dengan orang yang 3-4 tahun lebih tua darinya. Penelitian tentang gen TERC itu dipublikasikan dalam Jurnal Genetics.
Dan pada beberapa orang ada yang tampak tua lebih cepat. Apa sebabnya? Para ahli genetika menemukan bahwa hal tersebut disebabkan oleh ulah gen TERC. Gen tersebut menentukan panjang telomer, semacam tutup yang terdapat pada ujung kromosom.
Orang pembawa gen itu akan cenderung mengalami penuaan lebih cepat sebab telomernya akan memendek lebih cepat. Orang yang membawa satu copy gen itu misalnya, akan tampak sama tua dengan orang yang 3-4 tahun lebih tua darinya. Penelitian tentang gen TERC itu dipublikasikan dalam Jurnal Genetics.
3. Planet Ekstra Surya
Para
peneliti menemukan bahwa terdapat banyak sekali planet di luar tata
surya. Salah satunya adalah planet HIP 13044b yang ditemukan oleh
Astronom asal Indonesia, Johny Setiawan. Planet tersebut sebenarnya
merupakan planet ekstra surya tetapi masuk ke galaksi Bima Sakti.
Penemuan planet ekstra surya lainnya adalah adanya 7 planet yang
mengorbit pada bintang HD 10180.
Sementara, penemuan planet lainnya yang juga memukau adalah Gliese 581g, planet ekstra surya dikatakan mengorbit bintangnya pada jarak yang tak terlalu panas ataupun dingin, seperti bumi mengorbit matahari. Digadai-gadai beberapa planet tersebut jadi tujuan manusia sebagai pengganti bumi.
Sementara, penemuan planet lainnya yang juga memukau adalah Gliese 581g, planet ekstra surya dikatakan mengorbit bintangnya pada jarak yang tak terlalu panas ataupun dingin, seperti bumi mengorbit matahari. Digadai-gadai beberapa planet tersebut jadi tujuan manusia sebagai pengganti bumi.
4. Penemuan Metamaterial
Penemuan
ini dilakukan oleh Profesor Martin McCall dan Imperial College,
London. Metamaterial yang dibuat dikatakan bisa “mengaduk” aliran
energi elektromagnetik. cahaya yang melewati metamaterial tersebut akan
terhambur secara tidak merata, membentuk gap antara ruang dan waktu.
5. Muons
Para
ilmuwan mengatakan bahwa jumlah materi dan anti materi yang dihasilkan
sebelum big bang haruslah berbeda. Hanya perbedaan itulah yang
memungkinkan terciptanya semesta. Sebelumnya, perbedaan itu hanya
mungkin dalam teori.
Percobaan partikel di Fermilab menemukan bahwa muons (partikel sub atomik seperti halnya elektron) yang dihasilkan memiliki kelebihan 1% anti muons. Perbedaan muons dan anti muons tersebut memang tidak terlalu banyak. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa jumlah itu cukup untuk memacu terciptanya semesta.
Percobaan partikel di Fermilab menemukan bahwa muons (partikel sub atomik seperti halnya elektron) yang dihasilkan memiliki kelebihan 1% anti muons. Perbedaan muons dan anti muons tersebut memang tidak terlalu banyak. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa jumlah itu cukup untuk memacu terciptanya semesta.
6. Bulan Lebih Basah Daripada Sahara
Misi
Lunar Crater Observation and Sensing Satellite (LCROSS) berhasil
menemukan keberadaan air di bulan cukup mengejutkan. Air yang terdapat
di kutub selatan bulan itu terdapat dalam bentuk es yang tercampur
dengan materi lain. Para peneliti mengatakan, es tersebut bisa diolah
menjadi air murni. Dan jumlahnya lebih banyak daripada air di Gurun
Sahara.
7. Piramida Teotihuacan di Meksiko
Para
arkeolog yang meneliti Piramida Teotihuacan berhasil menemukan koridor
selebar 12 kaki lengkap dengan bagian atapnya. Dengan penemuan koridor
tersebut, para arkeolog berharap bisa mengetahui jalan menuju
pemakaman para rabi atau pemimpin agama dalam peradaban Mexico tersebut.
8. Penemuan Australopithecus sediba
8. Penemuan Australopithecus sediba
Para
ilmuwan menemukan fosil Australopithecus sediba, sebuah spesies manusia
purba di wilayah Malapa, Afrika Selatan. Fosil tersebut diduga berasal
dari masa 2 juta tahun yang lalu. Para palaentolog menduga, fosil
tersebut berkaitan dengan fosil manusia purba Homo erectus yang secara
evolusioner kemudian berkembang menjadi Homo sapIens atau manusia
modern.
0 comments:
Post a Comment