Nasib Khadafi Lebih Buruk dari Saddam Hussein
Khadafi memohon agar tidak ditembak pada detik detik akhir hidupnya
Detik-detik jelang kematian.
foto Moammar Khadafi ini saya kirimkan langsung dari Sirte Libya
.
Mantan penguasa Libya, Muammar
Khadafi, menepati janjinya mati di negeri sendiri.
Ia tewas akibat luka tembak di kepala, setelah tertangkap tentara
Dewan Transisi Nasional
(NTC) di sebuah gorong-gorong, sekitar dua mil dari kota
kelahirannya, Sirte
“Jangan tembak, jangan tembak,” kata Khadafi kepada sejumlah
tentara NTC yang
menyeretnya dari gorong-gorong, seperti dilansir dari Telegraph
.
Saat tertangkap, Khadafi sudah bersimbah darah. Terluka saat
menghindari serangan
tentara NATO dan NTC, beberapa menit sebelumnya.
“Ketika kami menangkapnya dan mengelilinginya, dia seperti orang
idiot
.
Dia berkata,
‘Apa yang terjadi, apa yang sudah saya lakukan?’
Tak ada yang mempercayai ucapannya,”
kata Mohammad Elhweje, tentara 20 tahun yang turut menangkap
Khadafi
bersama sembilan tentara lainnya
.
Beberapa rekaman foto dan video yang beredar memperlihatkan Khadafi
diarak di
jalan setelah diseret dari gorong-gorong. Dengan kepala bersimbah
darah dengan
busana nyaris tanggal seluruhnya, Khadafi menjadi bulan-bulanan
sejumlah tentara
yang tampak puas dengan kemenangannya. Ada yang menodongkan pistol.
Ada yang menjambak rambutnya. Beberapa kali Khadafi terjatuh sambil
mengusap wajahnya yang bersimbah darah
.
Berdasar rekaman video amatir, kantor berita Sky News menangkap
perkataan Khadafi kepada para tentara yang mulai menyiksanya
.
“Apa yang kalian lakukan tidak diperbolehkan oleh hukum
Islam.
Yang kalian lakukan dilarang di Islam. Apakah kalian bisa
membedakan mana
.Prajurit otoritas baru di Libya
(NTC),dalam sebuah video yang diposting di Internet, Jumat (21/10),
mengaku telah menangkap Qaddafi, kemudian membunuhnya dengan
dua peluru. Gambar
menunjukkan, sejumlah pria yang beberapa dari mereka mengenakan
seragam militer di salah satu kantor sedang menanyakan prajurit Sanad
al-Sadeq Oraibi (lahir 1989) dari brigade Benghazi, sekitar seribu km
sebelah timur Tripoli.
Mereka juga menunjukkan ke kamera, sebuah cincin emas dan jaket berlumuran
darah yang diyakini milik Muammar Qaddafi. Prajurit ini mengaku telah
menanggalkannya dari Qaddafi setelah menagkapnya di Sirte dan sebelum
pasukan NTC mengambil alih. Nama istri kedua Qaddafi, Sofia Farkash
lengkap dengan tanggal pernikahan mereka pada 10 September 1970
terukir pada cincin, kata para prajurit ini.
Prajurit ini mengaku membunuh Qaddafi setelah para prajurit Misrata,
salah satu benteng pemberontak, sebelah barat laut Sirte bersikeras ingin
membawa Qaddafi ke kota Misrata. “Saya menembak Qaddafi dua kali,
pertama di bawah ketiak dan yang kedua di kepala, namun tidak
langsung meninggal dan ia meninggal setengah jam berikutnya,”
kata prajurit NTC yang membunuh Qaddafi.
Dia menekankan bahwa “Qaddafi membawa sebuah pistol dari emas
saat ditangkap, setelah kami mengikat kedua lengannya dengan kabel,
saya menamparnya dan dia mengatakan “kamu seperti anak saya”,
saya menamparnya lagi, dia berkata “saya ini seperti ayahmu”,
kemudian saya menjambak rambunya dan membantingnya ke tanah.”
Satu versi menyebut, seperti dilaporkan televisi Al Arabiya, Qaddafi
ditembak tak lama setelah dia ditangkap. Penembaknya adalah seorang
petempur remaja berusia 18 tahun yang oleh Al Arabiya disebut
bernama Ahmed Shebani.
Dalam sebuah foto, tampak Shebani
duduk di pundak petempur lain yang mengelu-elukannya. Tangan kiri Shebani
mengangkat sepucuk pistol emas yang disebut-sebut milik Qaddafi. Remaja itu
mengaku dialah yang merampas pistol kaliber 9 mm itu dari tangan Qaddafi lalu
menembaknya.
Kolonel Moammar Qaddafi bertanya kepada para penangkapnya, “Apa yang kalian
inginkan dari saya?”, ketika mereka mengerumuninya. Itulah yang terlihat dari
sebuah rekaman video oleh seorang jurnalis Libya. Sorenya, Qaddafi dipastikan
meninggal. Seorang dokter anggota tim medis yang mendampingi jenazah Qaddafi
di ambulans mengatakan kepada AP, mantan pemimpin Libya itu tewas akibat
dua tembakan, masing-masing di dada dan di kepala.
Hal ini membuktikan bahwa penguasa baru di Libya (NTC) dan NATO terlibat
kejahatan perang di negara kaya minyak itu.
Qaddafi Disiksa sebelum Dibunuh
Rekaman video amatir yang diunggah ke YouTube sejak Kamis lalu (20/10) itu
sungguh sadis. Qaddafi yang wajahnya berlumuran darah diseret dengan mobil
dalam keadaan masih hidup dan dikerumuni pria bersenjata. Sebagian di antara
mereka mendorong, menjambak, dan memukul hingga akhirnya sang Kolonel
wajahnya babak belur berlumuran darah. Tak lama kemudian, terdengar rentetan
tembakan. Itulah video penyiksaan Muammar Qaddafi setelah tertangkap pasukan
pemberontak.
Yang pasti, meski banyak pihak yang lega atas tewasnya,
kesadisan yang terlihat
dalam video tersebut tak pelak membuat banyak
pihak jengah.
Badan Hak Asasi Manusia PBB pun meminta kematian
ayah delapan anak itu diselidiki
Sesaat sebelum ditembak mati
di tangan milisi Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya, mantan penguasa
Libya Muammar Gaddafi diduga disodomi dengan alat seperti pisau atau
sejenis perkakas. Penyiksaan sadis terhadap Gaddafi direkam dengan
video ponsel yang didapatkan secara ekslusif oleh GlobalPost, Selasa
(25/10/2011).
Adegan yang tertangkap video ponsel itu, sesaat setelah Gaddafi ditangkap, kemudian
ada seseorang yang mencoba memasukkan alat ke pantat Gaddafi. Ekspresi muka
Gaddafi tampak kesakitan hingga beberapa saat kemudian Gaddafi terlihat diseret
dengan telanjang dada yang berlumuran darah, di dada dan kepala.
Tentara pemberontak mencoba memasukkan benda seperti tongkat atau pisau
ke bagian dubur Gaddafi yang mengenakan celana krem. Alat apa tepatnya yang
digunakan, masih menjadi pertanyaan besar. Alat itu kemungkinan adalah pisau
dari ujung senjata api, yang dikenal orang Libya sebagai Bicketti atau nama
dagangnya Becker Knife and Tool yang populer disebut BKT.
Selain itu, tentara pembrontak itu menganiaya Gaddafi yang mengalami pendarahan
di sebuah lahan kosong dan memasukkannya ke sebuah truk yang sedang
menunggu. Dalam adegan sadis itu, para pemberontak menghujani pukulan
terhadap mantan pemimpin Libya itu. Mereka menarik dia dengan menarik
rambutnya dan menyepakkan debu ke wajahnya. Gaddafi yang terluka tampaknya
tetap diam, berupaya untuk bertahan dari serangkaian pukulan yang
mengarah ke wajah dan kepalanya.
Video ini membuat kelompok HAM dan dunia internasional meminta diadakan
penyelidikan formal atas bagaimana mantan pemimpin Libya itu dibunuh.
Menurut Konvensi Jenewa, bagaimana pun, kekerasan terhadap tahanan
dalam keadaan apa pun tidak diperbolehkan.
INI ANAKNYA YANG TEWAS JUGA
KHADAFI MUDA
.
“Dia dipukuli dulu, lalu ditembak dengan senjata kaliber 9 milimeter di kaki. Lalu, di perut dan kepala. Setelah itu dia dibawa entah kemana,” kata Busamir kepada Associated Press
|
||||
i |
Pemberontak
mengatakan Gaddafi dipersenjatai dengan pistol emas ketika ia
ditemukan dan mengenakan seragam khaki. Dewan Transisi Nasional diwakili
oleh Abdel Majid Mlegta berkata: “Dia [Gaddafi] juga terkena di
kepalanya. Ada banyak penembakan terhadap kelompoknya dan dia meninggal.
‘
.
Gaddafi akhirnya tewas, tertembak di kepala dan kakinya. Mantan
diktator Libya dilaporkan ditemukan meringkuk dalam sebuah lubang di
tanah di pusat Sirte, setelah pemberontak bergerak melalui kota tepi
pantai
.
Diperlihatkan bukti foto Gaddafi yang berlumuran darah, yang
diambil dari rekaman video.Salah seorang Pejuang, Mohammed Al Bibi
mengatakan kepada wartawan bahwa mantan diktator Libya meminta untuk
‘Jangan tembak, jangan tembak’ ketika ia berusaha untuk menyerah.
Demikian disiarkan dailymail Kamis 20 Oktober 2011
Jum’at, 21 Oktober 2011 , 06:36:00
MEMANG bukan tentara Amerika Serikat yang menewaskan Muammar
Kadhafi di Sirte, Libya, kemarin (20/10), seperti yang mereka lakukan
terhadap Osama Bin Laden pada 1 Mei lalu di Abottabad, Pakistan.Tapi,
tetap ada “keterwakilan” Negeri Paman Sam tersebut saat mantan diktator
negeri bekas jajahan Italia tersebut dihabisi di sebuah terowongan air.
“Warna” AS itu hadir dalam bentuk topi bisbol New Yok Yankees yang
dikenakan pria yang mengklaim sebagai orang pertama yang menemukan
sekaligus menembak Kadhafi, Mohammed al-Bibi. Bibi yang tetap mengenakan
topi itu saat diwawancarai BBC sesudah kematian Kadhafi juga merampas
pistol warna keemasan milik mantan penguasa Libya berusia 69 tahun
itu.”Dia (Kadhafi) memohon, jangan tembak, jangan tembak
.
Tapi, saya tetap menembaknya,” kata al-Bibi dengan bangga kepada
BBC.
Berkat keberaniannya itu, al-Bibi pun langsung menjadi pahlawan
Berkat keberaniannya itu, al-Bibi pun langsung menjadi pahlawan
.
Seperti terlihat dalam rekaman wawancara dengan BBC, dia dibopong
rekan-rekannya sesama pemberontak. Mereka mengelu-elukan nama si pemakai
topi Yankees tersebut.Adel Busamir, salah seorang pejuang anti-Kadhafi
yang juga hadir di lokasi tempat dia ditangkap dan ditembak, hanya
mengatakan bahwa ada lebih dari satu tembakan yang diarahkan ke ayah
Saif al-Islam Kadhafi tersebut.
“Dia dipukuli dulu, lalu ditembak dengan senjata kaliber 9 milimeter
di kaki. Lalu, di perut dan kepala. Setelah itu dia dibawa entah
kemana,” kata Busamir kepada Associated Press. Tapi, dia mengaku tak
kenal siapa saja yang memukuli dan menembak Kadhafi.
Khadafi dilaporkan tewas di tangan tentara Dewan Transisi Nasional
Libya (NTC) di Sirte.
Dalam sebuah rekaman video, mayatnya ditelanjangi dan dihina oleh
para tentara anti Khadafi.
berdasarkan video dan foto yang beredar, wajah mayat tersebut sangat
mirip dengan Khadafi.Khadafi diduga tewas akibat tembakan di kaki dan kepalanya. Dalam rekaman, mayat Khadafi telanjang dada, berada di antara kaki-kaki tentara anti dirinya. Beberapa kaki, bahkan menginjak kepalanya.
Mayat Khadafi saat ini dibawa menuju Misrata demi alasan keamanan. Video mayat Khadafi dapat dilihat di tautan ini
Tak lama setelah dilaporkan tewas, foto mayat mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi beredar luas.
Foto tersebut ditayangkan oleh sejumlah stasiun televisi.
Foto yang ditayangkan sejumlah televisi asing itu pun sama, yakni mayat Khadafi dengan wajah pucat dan berlumurah darah. Mata Khadafi juga nampak masih terbuka. Dalam foto itu nampak seseorang mencoba mengangkat mayat tersebut. Foto itu merupakan hasil jepretan display kamera video.
Pejabat militer Libya mengkonfirmasi bahwa gambar mayat lelaki yang tewas dan ditayangkan televisi Al Jazeera adalah benar Muammar Khadafi. Demikian diberitakan, Reuters, Kamis (20/10/2011).
Ditanya apakah foto itu merupakan Khadafi, Kolonel Mostafa Noah, anggota komite keamanan Dewan Transisi Nasional, mengatakan: “Ya, itu benar.”
Juru bicara Dewan Transisi Nasional Libya (NTC), Abdel Majid Mlegta, mengatakan Khadafi terpojok dan bersembunyi di lubang di tanah. Dia kemudian meminta agar diampuni.”‘Jangan tembak, jangan tembak’ begitu kata Khadafi kepada orang-orang yang menangkapnya,” jelas Mlegta, seperti dikutip Reuters.
.
Di Dalam Lubang, Khadafi Minta Tidak Ditembak
Rombongannya dihujani tembakan. Khadafi terluka tembak di kaki dan kepala.
// Pemimpin Libya Moammar Khadafi tewas ditembak
Foto tersebut diduga diambil menggunakan kamera telepon genggam karena tingkat ketajaman gambar yang sangat rendah. Kondisi Khadafi sangat mengenaskan, wajah dan tubuh penuh darah.
Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) yang pertama kali mengumumkan kematian Khadafi mengatakan lelaki yang telah memimpin Libya selama lebih dari 40 tahun ini tewas akibat luka tembak. Juru bicara NTC mengatakan Khadafi tertembak di kepala dan kedua kakinya.
NTC mengatakan saat ini mayat Khadafi tengah dalam perjalanan menuju tempat rahasia menggunakan mobil. Hal ini, dalih mereka, untuk alasan keamanan.
Menurut kantor berita Reuters, stasiun berita Al Jazeera langsung menghubungi anggota Dewan Transisi Nasional, Kolonel Mostafa Noah, di Tripoli. Ditanya Al Jazeera apakah foto orang yang telah bersimbah darah itu adalah Muammar Khadafi, Noah menjawab, “Ya, betul.”
Menurut stasiun Al Arabiya, jenazah orang yang diyakini Khadafi itu akan dibawa dari Sirte ke Kota Misrata. Kalangan media massa dijanjikan akan bisa menyaksikan langsung mayat Khadafi itu begitu tiba di Misrata.
Foto yang diduga mayat Muammar Khadafi yang didapat dari stasiun berita Al Arabiya
Kontras dengan kejayaannya saat berkuasa, jasadnya diperlakukan dengan hina, berada di antara kaki-kaki tentara revolusioner, beberapa di antaranya bahkan menginjak kepala Khadafi.
Kematian tragis Khadafi harus menjadi perhatian para diktator Timur Tengah. Demikian peringatan yang dikeluarkan para aktivis oposisi Yaman.
“Ini adalah pelajaran berharga bagi semua diktator: mereka yang membunuh rakyatnya sendiri ditakdirkan berakhir di kaki rakyat,”
Dia juga mengatakan, “Berbahagialah rakyat Libya yang telah menyingkirkan diktator termasyur seperti Khadafi.”
Senada, para penentang Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh buka suara soal kabar tewasnya Khadafi. “Tak peduli dia mati atau tidak, saya harap Presiden Saleh menyimak beritanya,” kata blogger perempuan, Afrah Nasser.
Dia berharap, oposisi Yaman akan mendapatkan dukungan internasional, seperti halnya NATO yang membekingi tentara pemberontak Libya.
“Dukungan yang kami butuhkan adalah sanksi terhadap Saleh dan boikot rezimnya. Juga pengakuan terharap dewan oposisi nasional,” katanya dari Swedia, di mana ia melarikan diri dari ancaman rezim Yaman.
“Saya berharap bahwa Ali Abdullah Saleh dan rezimnya belajar dari apa yang terjadi pada Kadhafi dan pemerintahannya,” kata Mohammed Abulahoum, salah satu tokoh oposisi Yaman. “Saleh harus memahami bahwa skenario yang tersisa baginya ada dua: mengundurkan diri atau bernasib sama dengan Khadafi.”
Beredar, Foto Mayat Muammar Khadafi
Dalam foto, kondisi Khadafi sangat mengenaskan, wajah dan tubuh penuh darah.
//
beredar foto yang menampilkan seseorang mirip Khadafi dengan wajah
yang penuh darah.
.
Foto tersebut diduga diambil menggunakan kamera telepon genggam karena tingkat ketajaman gambar yang sangat rendah. Kondisi Khadafi sangat mengenaskan, wajah dan tubuh penuh darah.
Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) yang pertama kali mengumumkan kematian Khadafi mengatakan lelaki yang telah memimpin Libya selama lebih dari 40 tahun ini tewas akibat luka tembak. Juru bicara NTC mengatakan Khadafi tertembak di kepala dan kedua kakinya.
NTC mengatakan saat ini mayat Khadafi tengah dalam perjalanan menuju tempat rahasia menggunakan mobil. Hal ini, dalih mereka, untuk alasan keamanan.
Menurut kantor berita Reuters, stasiun berita Al Jazeera langsung menghubungi anggota Dewan Transisi Nasional, Kolonel Mostafa Noah, di Tripoli. Ditanya Al Jazeera apakah foto orang yang telah bersimbah darah itu adalah Muammar Khadafi, Noah menjawab, “Ya, betul.”
Menurut stasiun Al Arabiya, jenazah orang yang diyakini Khadafi itu akan dibawa dari Sirte ke Kota Misrata. Kalangan media massa dijanjikan akan bisa menyaksikan langsung mayat Khadafi itu begitu tiba di Misrata.
Foto yang diduga mayat Muammar Khadafi yang didapat dari stasiun berita Al Arabiya
Khadafi Tewas, Peringatan untuk Para Diktator
“Mereka yang membunuh rakyatnya sendiri ditakdirkan berakhir di kaki rakyat.”
Mantan Presiden Libya, Moammar Khadafi dikabarkan tewas dalam penyerbuan tentara Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) yang didukung NATO. Peluru bersarang di kepala dan kakinya. Tubuhnya bersimbah darah.Kontras dengan kejayaannya saat berkuasa, jasadnya diperlakukan dengan hina, berada di antara kaki-kaki tentara revolusioner, beberapa di antaranya bahkan menginjak kepala Khadafi.
Kematian tragis Khadafi harus menjadi perhatian para diktator Timur Tengah. Demikian peringatan yang dikeluarkan para aktivis oposisi Yaman.
“Ini adalah pelajaran berharga bagi semua diktator: mereka yang membunuh rakyatnya sendiri ditakdirkan berakhir di kaki rakyat,”
Dia juga mengatakan, “Berbahagialah rakyat Libya yang telah menyingkirkan diktator termasyur seperti Khadafi.”
Senada, para penentang Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh buka suara soal kabar tewasnya Khadafi. “Tak peduli dia mati atau tidak, saya harap Presiden Saleh menyimak beritanya,” kata blogger perempuan, Afrah Nasser.
Dia berharap, oposisi Yaman akan mendapatkan dukungan internasional, seperti halnya NATO yang membekingi tentara pemberontak Libya.
“Dukungan yang kami butuhkan adalah sanksi terhadap Saleh dan boikot rezimnya. Juga pengakuan terharap dewan oposisi nasional,” katanya dari Swedia, di mana ia melarikan diri dari ancaman rezim Yaman.
“Saya berharap bahwa Ali Abdullah Saleh dan rezimnya belajar dari apa yang terjadi pada Kadhafi dan pemerintahannya,” kata Mohammed Abulahoum, salah satu tokoh oposisi Yaman. “Saleh harus memahami bahwa skenario yang tersisa baginya ada dua: mengundurkan diri atau bernasib sama dengan Khadafi.”
Mantan pemimpin Libya, Moammar Khadafi, dilaporkan tewas tertembak
di kampung halamannya di Sirte, Kamis 20 Oktober 2011. Khadafi
tertangkap ketika hendak kabur saat pesawat NATO menyerang.
Juru bicara Dewan Transisi Nasional Libya (NTC), Abdel Majid
Mlegta, mengatakan Khadafi terpojok dan bersembunyi di lubang di tanah.
Dia kemudian meminta agar diampuni.”‘Jangan tembak, jangan tembak’
begitu kata Khadafi kepada orang-orang yang menangkapnya,” jelas Mlegta,
seperti dikutip Reuters.
.
Khadafi dilaporkan terluka di kedua kakinya. “Dia juga tertembak di
kepalanya,” lanjut Mlegta.Terbunuhnya Khadafi dilaporkan terjadi sesaat
setelah Sirte jatuh ke tangan tentara NTC. Di wilayah ini, pengaruh
Khadafi masih kuat, dengan tentara loyalis yang melakukan perlawanan
.
Khadafi telah memimpin Libya selama 42 tahun dengan tangan besi.
Dia menjadi buronan Mahkamah Kriminal Internasional atas tuduhan
pembunuhan masyarakat sipil.
Foto Mayat Khadafi Beredar Pasca Penembakan
Mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi tewas tertembak dalam serangan di kampung halamannya, Sirte.Demikian disampaikan pejabat Dewan Transisi Nasional, seperti dilansir AFP, Kamis (20/10/2011).
Dalam penyerbuan oleh pasukan revolusioner di Sirte itu, Khadafi tewas dengan luka tembak di kepala dan kedua kakinya.
Penembakan terhadap Khadafi terjadi tidak lama setelah kejatuhan Sirte ke tangan tentara revolusioner.
Pasukan akhirnya menemukan tempat persembunyian Khadafi.
“Khadafi juga tertembak di kepala,” kata pejabat NTC Abdel Majid Mlegta kepada Reuters, Jumat (20/10/2011)
“Ada banyak baku tembak dan dia tewas,” kata Mlegta.
.
Nasib Khadafi Lebih Buruk dari Saddam Hussein
Campur tangan Barat dalam menjatuhkan seorang diktator tidak hanya bisa disaksikan lewat tewasnya mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi. Sebelumnya di Irak, Barat juga pernah menjatuhkan Saddam Hussein. Presiden Irak itu ditangkap untuk kemudian dihukum gantung atas tuduhan memerintahkan pembunuhan massal di Dujail, kota dengan mayoritas Muslim Syiah.
Penangkapan Khadafi di Libya dan Saddam di Irak juga tak jauh berbeda. Setelah jatuh dari tampuk kekuasaan, dua pemimpin otoriter itu pun diburu sampai akhirnya tertangkap atau terbunuh. Namun, jika dibandingkan, nasib Khadafi nampaknya lebih buruk dari Saddam.
video yang ditayangkan Al Jazeera bahkan memunculkan spekulasi bahwa Khadafi disiksa lebih dulu sebelum akhirnya tewas.
Video itu menunjukkan Khadafi diseret saat masih hidup dengan sejumlah luka oleh tentara revolusiner. Sementara Saddam, ditangkap oleh pasukan AS hidup-hidup, meski kemudian pengadilan memutuskan hukuman gantung kepadanya.
Meski akhirnya sama-sama tewas, Saddam bisa dibilang juga lebih ‘beruntung’ ketimbang Khadafi. Proses hukum yang panjang membuat Saddam masih bisa bernafas kurang lebih tiga tahun setelah penangkapannya, Desember 2003. Dia baru tewas karena hukuman gantung pada November 2006.
Tewasnya Khadafi menambah daftar panjang tewasnya tokoh-tokoh dunia Arab, yang menurut Barat, antidemokrasi dan pelanggar HAM. Bahkan, dalam keterangan persnya, Presiden AS Barack Obama memperingati pemimpin diktator lainnya di Timur Tengah agar berhati-hati.
“Sepanjang dunia Arab, warga telah berjuang untuk mengklaim haknya. Anak muda sedang menyampaikan sebuah kekuatan untuk menegur pemerintahan diktator. Dan para pemimpin yang memilih menolak nasib mereka akan tidak sukses,” kata Obama,
Sirte sendiri merupakan kampung halaman dari Gaddafi. Beberapa saat setelah Kota
Sirte dapat dikuasai oleh para tentara oposisi, para tentara berhasil menemukan tempat persembunyian
Khadafi di kota tersebut.
Tanpa disia-siakan lagi, mereka menyerang tempat persembunyian Khadafi. Terjadi pertempuran sengit
antara Tentara Dewan Transisi Nasional serta Loyalis Khadafi di Sirte. Terjadi baku tembak yang sangat hebat,
hingga pada akhirnya ditemukan Sesosok Mayat yang diduga Khadafi.
Bagi yang penasaran berikut ini Foto Mayat Muammar Khadafi Tewas :
Terkuak, Foto Seksi & Vulgar Menantu Khadafi
Aline Skaff adalah mantan model pakaian dalam asal Lebanon.
//
.
Kali ini tentang anaknya, Hannibal (36) dan istrinya yang mantan
model pakaian dalam asal Lebanon, Aline Skaff. Dari sebuah laptop yang
diduga milik Hannibal, terungkap lusinan foto seksi dan vulgar pasangan
tersebut. Juga gaya hidup mereka yang ‘wah’ saat Khadafi masih berkuasa.Ada di antara foto-foto tersebut, menantu Khadafi berpose seksi, hanya dengan menggunakan pakaian dalam di kamar mewah sebuah hotel berbintang. Juga terlihat, Hanibal dan istrinya sedang berpesta di pesawat pribadi atau di yacht mahal di perairan Mesir. Beberapa gambar yang dihasilkan, pasangan itu dikelilingi alkohol — sesuatu yang dilarang keras di Libya, dan agama Islam.
Dalam foto tak bertanggal, pasangan Hannibal-Aline terlihat sedang liburan mewah ke Paris, Roma, dan ke sebuah resor supermewah nan indah di Mesir, Sharm el-Sheik. Juga direkam aktivitas belanja mereka di butik-butik mahal.
Foto yang lain menunjukkan, mereka tinggal di hotel mewah, paragliding, menyelam, dan mengunjungi Kebun Binatang Tripoli.
Skaff yang berusia 31 tahun sering tampil dalam dengan pose sensual. Di kasur dan pantai, ia terlihat terlentang. Beberapa foto dirinya bahkan pantas dimasukkan dalam kategori pornografi.
Gaya hidup keluarga Khadafi yang mewah, boros, dan dianggap kelewatan juga lah yang memicu kemarahan rakyat, yang berujung pada jatuhnya Khadafi.
Hannibal adalah anggota keluarga besar Khadafi, selain istri sang diktator, Safiya, putranya, Mohammed, dan putrrinya, Aisha yang mengungsi ke Aljazair setelah jatuhnya Tripoli.
Selain Hannibal yang menikahi model bikini, anak Khadafi yang lain, Mu’tasim juga tenar gara-gara memacari bekas model majalah Playboy asal Belanda bernama Talitha van Zon.
Pernah menyiksa pembantu
Bukan kali ini saja pasangan itu membuat kontroversi. Pada 2008 lalu, mereka memprovokasi ketegangan hubungan Libya-Swiss. Kala itu, mereka ditangkap di sebuah hotel berbintang di Jenewa atas tuduhan menyiksa dua mantan pembantunya.
Setelah Hannibal dipenjara di Swiss, rezim ayahnya membelanya habis-habisan. Swiss dituntut meminta maaf karena menuduh Hannibal melakukan kekerasan terhadap dua pembantunya. Pada September 2008, kasus itu dihentikan.
Hannibal juga pernah dijatuhi hukuman selama empat bulan karena menyerang pacarnya yang sedang hamil di Prancis. Ia kemudian ke luar dengan jaminan uang 500 euro.
Setelah Tripoli jatuh ke tangan pemberontak, pengasuh anak asal Ethiopia muncul ke publik. Shweyga Mullah — namanya — mengaku dipukuli dan disiram air panas dengan dengan kejam saat bekerja pada pasangan tersebut.
Menurut CNN, Shweyga dianggap tak becus mendiamkan anak mereka yang terus menangis. Ketika Shweyga disuruh memukul anak mereka, ia menolak. Akibatnya, pengasuh berdarah Ethiopia itu disiram air panas, dipukuli, diikat, dibiarkan kelaparan, kehausan, dan kedinginan di luar rumah.
Akibat penyiksaan itu, Shweyga mengalami luka bakar yang parah. Bahkan dari luka yang tak diobati itu sempat keluar belatung dan nanah. Ia pun bahkan sama sekali tak diberi gaji. “Saya bekerja sepanjang tahun, dan mereka tak memberikan uang sepeser pun,” kata Shweyga
.
Libya Dijatuhi Sanksi Jika Khadafi Terbukti Dibunuh Setelah Ditangkap
Sabtu, 22 Oktober 2011 , 10:48:00 WIB
MOAMMAR KHADAFI/IST
|
Dalam rekaman video pertama memperlihatkan sosok Khadafi yang masih hidup saat ditangkap. Namun, dalam video kedua, Khadafi sudah terlihat tewas dengan luka di bagian kepala akibat tertembus peluru.
Kedua video ini membuat PBB memerlukan lebih banyak lagi rincian data untuk memastikan kematian Khadafi. Pasalnya, jika Khadafi tewas dalam pertempuran maka itu adalah wajar sesuai hukum internasional. Tapi, jika Khadafi tewas karena dieksekusi setelah ditangkap maka hal itu bertentangan dengan hukum internasional.
Juru bicara Komisi Tinggi HAM PBB Rupert Colville mengatakan bahwa apapun situasinya, eksekusi tanpa pengadilan adalah hal yang dilarang berdasarkan Hukum internasional. Colville menegaskan tersangka kejahatan perang atau bahkan kejahatan terhadap kemanusiaan seperti Moammar Khadafi seharusnya dibawa ke pengadilan.
Hal senada juga dikatakan oleh Pelapor Khusus PBB Ekstrayudisial Christof Heyns. Ia mengatakan bahwa penyelidikan mengenai kematian Khadafi merupakan ujian pertama bagi Libya dalam mewujudkan negara demokratis dan akuntabel.
Dalam Konvensi Jenewa, lanjut Heyns, sudah sangat jelas bahwa ketika seorang tawanan sudah ditangkap maka mereka tidak dapat dieksekusi secara langsung. Jika itu terjadi, maka penjahat perang yang sesungguhnya adalah pihak yang mengeksekusi secara langsung dan seharusnya bisa diadili.
“Sangat penting bahwa pemerintah baru memiliki pondasi yang kokoh, dimana di dalamnya tidak terdapat akuntabilitas atas tindakan ilegal,” ujar Christof Heyns, sebagaimana dilansir Al Jazeera (Sabtu, 22/10)
Jika hasil penyelidikan PBB tersebut menunjukkan Khadafi tewas setelah ditangkap maka tidak menutup kemungkinan akan adanya hukuman bagi NTC atau pemerintahan sementara Libya yang baru. Hal ini tentunya akan menodai reformasi Libya di mata dunia
0 comments:
Post a Comment