Salam. Maaf sebelumnya,
tulisan saya berikut ini bukanlah bermaksud untuk menjelekkan atau
memojokkan PKS sebagai partai politik. Disini saya hanya ingin
mengkritisi cara rekrutmen kader yang dilakukan oleh PKS dalam dunia
kampus. PKS adalah partai berbasis Islam yang signifikan perkembangannya
dalam beberapa tahun kemunculannya. Banyak yang bisa dijadikan bahan
pertanyaan mengapa PKS sebagai partai baru bisa berkembang dengan pesat?
Kunci utamanya adalah pengkaderan. Tak banyak orang tau bagaimana
mekanisme rekrutmen anggota dan simpatisan yang dilakukan oleh PKS.
PKS
memang memiliki mekanisme tersendiri secara kepartaian dalam
rekrutisasi, namun banyak pula caranya. PKS adalah partai yang identik
dengan kaula muda. Bagaimana cara PKS bisa mendapatkan kader dan
simpatisan muda yang begitu banyak? Salah satunya adalah optimalisasi
organ sayap partai untuk rekruitmen kader dari bawah dan pangsa pasarnya
adalah dunia kampus. Organisasi sayap yang digunakan PKS adalah KAMMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Apa yang dilakukan oleh
KAMMI sangatlah mencederai dunia pendidikan Indonesia. Di dalam kampus,
KAMMI menjaring kader dengan memanfaatkan keluguan mahasiswa. Sasaran
utamanya adalah mahasiswa baru yang masih polos dan tak tahu menahu
dunia kampus. Dengan mengatasnamakan Islam KAMMI memberikan penawaran
kepada mahasiswa baru untuk eksis dalam dunia kerohanian. KAMMI selalu
berada di barisan paling depan ketika acara pendaftaran ulang mahasiswa
dimulai. Dengan berdalih membantu memberikan petunjuk kepada mahasiswa
baru mereka mulai menjaring mahasiswa-mahasiswi baru, padahal ini adalah
tugas BEM. Melalui pendekatan yang santun mereka mulai memberikan
bantuan dan arahan jika ada maba (mahasiswa baru) yang kurang mengerti
dengan dunia kampus. Kemudian beramah-tamah dan saling bertukar nomor
telfon, berbicara hobi, kesamaan daerah hingga menjanjikan bantuan untuk
mencari kontrakan atauu kos-kosan yang murah bagi maba. Kemudian mereka
akan memulai membicarakan agama, berbicara dari hati-kehati. Pendekatan
mereka sangatlah bagus dan friendly. Maba yang tertarik untuk
memperdalam agama diarahkan untuk masuk SKI (organisasi intra kampus
yang concern dengan islam).
Ada 2 jalan dari sini. Yang
pertama melalui SKI. Besarnya animo maba yang ingin memperdalam ilmu
agama menjadi modal jualan KAMMI. Banyak yang mulai mendaftar untuk
masuk SKI dengan harapan agar dapat melakukan kegiatan yang positif.
Banyak juga yang mendaftar hanya karena muncul kabar jika maba yang ikut
SKI dijamin nilai Mata kuliah Pendidikan Agama nya (Mata Kuliah Wajib)
pasti dapat A. Jika sudah masuk SKI, maka para maba diarahkan dalam
suatu diskusi dan kajian keislaman yang intens. Namun yang menjadi
kekhawatiran adalah apa yang diajarkan dalam diskusi dan kajian
keislaman ini sangatlah jauh dari kesan Islam yang universal. Yang ada
malah penataran keislaman secara radikal dan
cenderung kearah fanatisme agama. Jalan kedua
adalah melalui bimbingan belajar dan kontrakan murah. Banyak maba yang
ikut bergabung pada awalnya adalah karena ingin mencari kontrakan yang
murah dan bantuan belajar dari senior. Namun, mereka tak menyadari bahwa
itu adalah pintu utama agar mereka nantinya diarahkan menjadi kader
KAMMI. Dalam kontrakan, seorang maba tak diperbolehkan memasukkan teman
wanita meskipun itu keluarganya. Tak boleh mendengarkan musik-musik
barat dan Indonesia selain musik religi. Setiap pagi selalu diwajibkan
untuk ikut kajian keislaman di masjid tertentu. Dari sini akan ketemu
titik poinnya. Semua anggota SKI diarahkan untuk masuk KAMMI sebagai
organisasi ekstra kampusnya. Setiap penghuni kontrakan tadi mayoritas
adalah anggota SKI dan secara langsung atau tak langsung diarahkan untuk
juga ikut KAMMI. Selanjutnya, salah satu kegiatan rutin SKI adalah
kajian keislaman. Begitu halnya dengan para penghuni kontrakan tersebut.
Lantas? Telisik-punya telisik, kajian keislaman yang diwajibkan diikuti
oleh anggota SKI dan kontrakan tersebut diadakan di masjid yang sama
dengan waktu yang sama dan dibawahi oleh KAMMI. Yang menjadi menarik,
dalam kegiatan KAMMI, outbond SKI atau dalam rumah kontrakan selalu
diputar Mars PKS. Bahkan setiap bulannya ada aliran dana yang turun dari
PKS sejumlah 70 juta per bulannya. Wow. Puncaknya adalah ketika masa
pemilu mulai dekat, dalam basecamp SKI, KAMMI dan kontrakan banyak
atribut PKS (stiker, pin, gantungan kunci, kaos, banner dan spanduk)
yang bersliweran. Dan ketika kajian keislaman dilangsunkan, semua
majelis dihimbau untuk memberian suara kepada PKS. That’s the point.
Terselubung, rahasia, tak banyak diketahui orang, namun ampun dan mampu
menyedot banyak suara. Maka dari itu tak heran jika PKS langsung mampu
mempunyai kader-kader yang mayoritas dari golongan muda terutama
mahasiawa yang begitu banyak dan tersebar di Indonesia. Sah-sah saja PKS
menggunakan strategi yang seperti ini untuk memperbesar sayap partai.
Namun ini berakibat fatal bagi dunia pendidikan Indonesia. Akan banyak
mahasiswa yang lugu dan polos yang hanya dijadikan alat bagi pemenuhan
kekuasaan elite PKS. Jika kondisi dunia pendidikan kita seperti
demikian, bagaimana kita bisa menghasilkan generasi pemuda harapan
bangsa yang hebat? Salam.
sumber:http://politik.kompasiana.com/2013/01/29/pks-merusak-dunia-kampus-dengan-pengkaderannya-529771.html
0 comments:
Post a Comment