Friday, 17 May 2013

Pengkaderan Politik Islam Di Kampus

01:44

Salam. Maaf sebelumnya, tulisan saya berikut ini bukanlah bermaksud untuk menjelekkan atau memojokkan PKS sebagai partai politik. Disini saya hanya ingin mengkritisi cara rekrutmen kader yang dilakukan oleh PKS dalam dunia kampus. PKS adalah partai berbasis Islam yang signifikan perkembangannya dalam beberapa tahun kemunculannya. Banyak yang bisa dijadikan bahan pertanyaan mengapa PKS sebagai partai baru bisa berkembang dengan pesat? Kunci utamanya adalah pengkaderan. Tak banyak orang tau bagaimana mekanisme rekrutmen anggota dan simpatisan yang dilakukan oleh PKS. 
PKS memang memiliki mekanisme tersendiri secara kepartaian dalam rekrutisasi, namun banyak pula caranya. PKS adalah partai yang identik dengan kaula muda. Bagaimana cara PKS bisa mendapatkan kader dan simpatisan muda yang begitu banyak? Salah satunya adalah optimalisasi organ sayap partai untuk rekruitmen kader dari bawah dan pangsa pasarnya adalah dunia kampus. Organisasi sayap yang digunakan PKS adalah KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Apa yang dilakukan oleh KAMMI sangatlah mencederai dunia pendidikan Indonesia. Di dalam kampus, KAMMI menjaring kader dengan memanfaatkan keluguan mahasiswa. Sasaran utamanya adalah mahasiswa baru yang masih polos dan tak tahu menahu dunia kampus. Dengan mengatasnamakan Islam KAMMI memberikan penawaran kepada mahasiswa baru untuk eksis dalam dunia kerohanian. KAMMI selalu berada di barisan paling depan ketika acara pendaftaran ulang mahasiswa dimulai. Dengan berdalih membantu memberikan petunjuk kepada mahasiswa baru mereka mulai menjaring mahasiswa-mahasiswi baru, padahal ini adalah tugas BEM. Melalui pendekatan yang santun mereka mulai memberikan bantuan dan arahan jika ada maba (mahasiswa baru) yang kurang mengerti dengan dunia kampus. Kemudian beramah-tamah dan saling bertukar nomor telfon, berbicara hobi, kesamaan daerah hingga menjanjikan bantuan untuk mencari kontrakan atauu kos-kosan yang murah bagi maba. Kemudian mereka akan memulai membicarakan agama, berbicara dari hati-kehati. Pendekatan mereka sangatlah bagus dan friendly. Maba yang tertarik untuk memperdalam agama diarahkan untuk masuk SKI (organisasi intra kampus yang concern dengan islam).
Ada 2 jalan dari sini. Yang pertama melalui SKI. Besarnya animo maba yang ingin memperdalam ilmu agama menjadi modal jualan KAMMI. Banyak yang mulai mendaftar untuk masuk SKI dengan harapan agar dapat melakukan kegiatan yang positif. Banyak juga yang mendaftar hanya karena muncul kabar jika maba yang ikut SKI dijamin nilai Mata kuliah Pendidikan Agama nya (Mata Kuliah Wajib) pasti dapat A. Jika sudah masuk SKI, maka para maba diarahkan dalam suatu diskusi dan kajian keislaman yang intens. Namun yang menjadi kekhawatiran adalah apa yang diajarkan dalam diskusi dan kajian keislaman ini sangatlah jauh dari kesan Islam yang universal. Yang ada malah penataran keislaman secara radikal dan cenderung kearah fanatisme agama. Jalan kedua adalah melalui bimbingan belajar dan kontrakan murah. Banyak maba yang ikut bergabung pada awalnya adalah karena ingin mencari kontrakan yang murah dan bantuan belajar dari senior. Namun, mereka tak menyadari bahwa itu adalah pintu utama agar mereka nantinya diarahkan menjadi kader KAMMI. Dalam kontrakan, seorang maba tak diperbolehkan memasukkan teman wanita meskipun itu keluarganya. Tak boleh mendengarkan musik-musik barat dan Indonesia selain musik religi. Setiap pagi selalu diwajibkan untuk ikut kajian keislaman di masjid tertentu. Dari sini akan ketemu titik poinnya. Semua anggota SKI diarahkan untuk masuk KAMMI sebagai organisasi ekstra kampusnya. Setiap penghuni kontrakan tadi mayoritas adalah anggota SKI dan secara langsung atau tak langsung diarahkan untuk juga ikut KAMMI. Selanjutnya, salah satu kegiatan rutin SKI adalah kajian keislaman. Begitu halnya dengan para penghuni kontrakan tersebut. Lantas? Telisik-punya telisik, kajian keislaman yang diwajibkan diikuti oleh anggota SKI dan kontrakan tersebut diadakan di masjid yang sama dengan waktu yang sama dan dibawahi oleh KAMMI. Yang menjadi menarik, dalam kegiatan KAMMI, outbond SKI atau dalam rumah kontrakan selalu diputar Mars PKS. Bahkan setiap bulannya ada aliran dana yang turun dari PKS sejumlah 70 juta per bulannya. Wow. Puncaknya adalah ketika masa pemilu mulai dekat, dalam basecamp SKI, KAMMI dan kontrakan banyak atribut PKS (stiker, pin, gantungan kunci, kaos, banner dan spanduk) yang bersliweran. Dan ketika kajian keislaman dilangsunkan, semua majelis dihimbau untuk memberian suara kepada PKS. That’s the point. Terselubung, rahasia, tak banyak diketahui orang, namun ampun dan mampu menyedot banyak suara. Maka dari itu tak heran jika PKS langsung mampu mempunyai kader-kader yang mayoritas dari golongan muda terutama mahasiawa yang begitu banyak dan tersebar di Indonesia. Sah-sah saja PKS menggunakan strategi yang seperti ini untuk memperbesar sayap partai. Namun ini berakibat fatal bagi dunia pendidikan Indonesia. Akan banyak mahasiswa yang lugu dan polos yang hanya dijadikan alat bagi pemenuhan kekuasaan elite PKS. Jika kondisi dunia pendidikan kita seperti demikian, bagaimana kita bisa menghasilkan generasi pemuda harapan bangsa yang hebat? Salam.

sumber:http://politik.kompasiana.com/2013/01/29/pks-merusak-dunia-kampus-dengan-pengkaderannya-529771.html

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2010 Fandypedia. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top