Apa hal pertama yang akan terlintas di benak Anda mengenai karir di bidang akademis? Kemungkinan besar jawabannya adalah karir yang tidak akan menghasilkan uang banyak dan bisa membuat Anda kaya. Namun, daftar profesor berikut ini ternyata mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya dengan dukungan gelar dan karir mereka di bidang akademis.
Memang, tidak semua uang yang mereka hasilkan berasal dari pekerjaannya sebagai akademisi. Namun, nyatanya gelar dan karir mereka dalam dunia pendidikan malah akhirnya mendukung mereka untuk lebih kaya. Pasalnya, sebagian dari penghasilan mereka adalah buah dari investasi yang dilakukan di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan bidang kerja atau penelitian mereka. Siapa saja mereka, berikut adalah deretan namanya?
1. David Cheriton
Cheriton merupakan seorang ahli di bidang ilmu komputer. Dia juga sudah mulai mengajar di Stanford University sejak 1981, dan dikenal dari keterlibatannya secara mendalam di bidang yang terkait penelitian tentang operating systems.
Cheriton juga membuat beberapa investasi di berbagai perusahaan teknologi, salah satunya adalah Google. Bahkan, dia merupakan salah satu investor awal dari perusahaan internet yang telah menjadi raksasa ini. Berdasarkan data Forbes tahun 2015, kekayaan Cheriton telah mencapai 3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp39,6 triliun. (Baca juga: 5 Wanita Terkaya dari 5 Benua yang Bisa Anda Tiru Ilmunya)
2. Henry Samueli
Profesor yang satu ini adalah insinyur teknik elektro yang meraih gelar Ph.D dari UCLA (University of California, Los Angeles) pada tahun 1980. Setelah itu, dia menetap disana untuk menjadi dosen.
Keputusan ini ternyata membawanya untuk membentuk sebuah tim bersama dengan seorang mantan mahasiswanya bernama Henry Nicholas. Dengan investasi awal sebesar 5.000 dolar AS per orang, pada tahun 1991 tim ini selanjutnya membentuk sebuah perusahaan semikonduktorfabless, Broadcom Corporation.
Melalui perusahaan ini Samueli mengumpulkan kekayaannya. Dari data Forbes terakhir pada 2015, kekayaan Samueli telah mencapai 2,4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp31,6 triliun.
3. James Stewart
Stewart bisa jadi salah satu matematikawan yang paling sukses pada zamannya. Dia merupakan profesor matematika di McMaster University, namun dia mendapatkan kekayaannya yang berjumlah jutaan dolar dari buku-buku matematika.
Buku-buku ini dia tulis ketika masih di bangku SMA dan kuliah, dengan keahliannya di bidang kalkulus. Dengan kekayaan yang didapatkan dari menjadi penulis, dia bisa membangun rumah seharga 30 juta dolar AS atau sekitar Rp400 miliar. Rumahnya pun memiliki sebuah ruang konser sendiri dengan 150 tempat duduk. Namun, pada musim panas tahun 2013, Stewart didiagnosis menderita kanker darah. Stewart meninggal dunia pada 3 Desember 2014 di usia 73 tahun.
4. Adi Shamir
Shamir merupakan seorang matematikawan dan ahli pembacaan sandi (cryptographer) asal Israel. Dia adalah salah satu orang yang mengembangkan keamanan data di bidang ilmu komputer.
Mendapatkan gelar Ph.D pada 1977 dari Weizmann University, kemudian bekerja di MIT (Massachusetts Institute of Technology) sebagai seorang peneliti. Salah satu hasil karyanya yang terkenal adalah algoritma RSA. Pada 2014, situs online The Richest mengestimasikan kekayaan Shamir sebesar 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp13,2 triliun.
5. Stephen Hawking
Hawking mungkin merupakan ilmuwan yang paling terkenal saat ini. Dia merupakan seorang legenda di bidang fisika teoritis dan telah menemukan berbagai inovasi yang membantu kita untuk dapat lebih mudah mengerti fenomena black-hole (lubang hitam), relativitas, dan lainnya.
Hawking mengajar matematika di University of Cambridge selama 30 tahun sebelum memutuskan untuk pensiun pada 2009. Dia juga telah menulis banyak sekali buku. Pada 2014, situs online The Richest mengestimasikan kekayaan Hawking sebesar 20 juta dolar AS atau setara dengan Rp264 miliar. (Baca juga: 10 Orang di Dunia yang Miliki Uang Lebih dari Rp 100 Triliun)
6. Robert Langer
Langer adalah pengajar teknik bio medis dan kimia di MIT. Dia telah menghasilkan beberapa karya besar di bidang penelitian bioteknologi mengenai pemberian obat dan teknik jaringan.
Hingga tahun 2013 saja, dia telah menghasilkan 760 paten di bidang medis dan teknik yang ditekuninya. Pada 2014, situs online The Richest mengestimasikan kekayaan Langer sebesar 10 juta dolar AS atau setara dengan Rp132 miliar.
7. David Silvers
Silvers adalah profesor dermatologi di Columbia University. Dia telah berkontribusi besar terhadap bidang ini. Dia juga termasuk ke dalam salah satu profesor yang memiliki bayaran terbesar.
Dikutip dari artikel Dermatology Professor’s $4.3 Million Rivals College Coach Salaries yang diterbitkan secara online di Bloomberg pada 2009, Silvers memiliki pendapatan sebesar 4,33 juta dolar AS atau setara dengan Rp58 miliar. Penghasilan Silvers ini tiga kali lebih besar daripada penghasilan rektor di universitas tersebut, yaitu sebesar 1,41 juta dolar AS atau setara dengan Rp18,6 miliar.
8. Zev Rosenwaks
Rosenwaks adalah dosen obstetri (kebidanan) dan ginekologi (kandungan) di Cornell University. Dia juga menjabat sebagai direktur di The Center for Reproductive Medicine and Infertility. Rosenwaks telah memenangkan banyak penghargaan dan berkontribusi banyak pada bidangnya. Dikutip dari artikel Nonprofit Millionaires yang diterbitkan secara online di Forbes, Rosenwaks memiliki kekayaan sebesar 3,3 juta dolar AS atau setara dengan Rp43,6 miliar.
9. Reza Satchu
Satchu merupakan seorang pengajar seni kewirausahaan di University of Toronto. Namun, dia tidak mendapatkan kekayaannya dari pekerjaan ini. Sebagian besar kekayaannya berasal dari transaksinya di pasar teknologi. Dia dikenal sebagai miliarder dari penjualan situs B2B milikinya yang bernilai miliaran dolar AS pada 2003. (Baca juga: 7 Langkah Kumpulkan Kekayaan Ketika Masih Segar Bugar)
10. Cyril Taylor
Sir Cyril Taylor merupakan akademisi dan pengusaha sosial asal Inggris. Dia memainkan peranan penting di dalam program pertukaran pelajar di banyak negara di berbagai belahan dunia. Melalui perannya ini dan berbagai investasi lainnya, dia menjadi salah satu jutawan di London.
Masih banyak daftar profesor yang memiliki kekayaan berlimpah. Namun, mereka yang masuk ke dalam daftar di atas, tidak hanya menyimpan kekayaannya, tetapi juga memanfaatkannya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Itulah yang menjadikan nama mereka dikenang dengan baik oleh dunia.
0 comments:
Post a Comment