Wednesday 30 December 2015

Legenda MU : Sir Bobby Charlton

20:17

Sir Robert “Bobby” Charlton CBE (lahir 11 Oktober 1937) merupakan legenda sepakbola Manchester United dan tim nasional Inggris. Dia dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa, dan aktor penting saat tim Inggris menjuarai satu-satunya Piala Dunia dan juga memenangkan Ballon d’Or sebagai European Footballer of the Year tahun 1966. Ia menghabiskan hampir seluruh kariernya bersama Manchester United. Dia terkenal karena naluri menyerang dan pergerakannya di lini tengah dan tembakan jarak jauhnya yang ganas. Dia juga dikenal memiliki kebugaran dan stamina yang bagus. Kakaknya, Jack juga menjadi bagian skuad Inggris saat menjuarai Piala Dunia dan juga mantan bek Leeds United dan sekarang menjadi manajer internasional.

Sir Robert “Bobby” Charlton
Personal information
Full nameSir Robert Charlton CBE
Date of birth11 October 1937 (age 75)
Place of birthAshington, Northumberland, England, UK
Height5 ft 8 in (1.73 m)
Playing positionAttacking midfielder
Forward
Youth career
East Northumberland Schools
1953–1956Manchester United
Senior career*
YearsTeamApps(Gls)
1956–1973Manchester United606(199)
1974–1975Preston North End38(8)
1976Waterford3(1)
Total647(208)
National team
1953England Schoolboys4(5)
1954England Youth1(1)
1958–1960England U236(5)
1958–1970England106(49)
Teams managed
1973–1975Preston North End
1983Wigan Athletic (caretaker manager)
* Senior club appearances and goals counted for the domestic league only.
† Appearances (Goals).
Lahir di Ashington, Northumberland, Charlton melakukan debut untuk tim utama Manchester United pada tahun 1956 dan selama dua musim berikutnya mendapat tempat reguler di tim, dan selama waktu setelah dia selamat dari bencana udara Munich 1958 setelah diselamatkan oleh Harry Gregg. Setelah membantu United menjuarai Football League pada tahun 1965, ia memenangkan medali Piala Dunia bersama Inggris pada tahun 1966 dan gelar liga lain dengan United pada tahun berikutnya. Pada tahun 1968, dia menjadi kapten tim Manchester United yang menjuarai Piala Eropa (Liga Champions), mencetak dua gol di final untuk membantu timnya menjadi tim Inggris pertama yang menjuarai Piala Eropa. Dia mencetak gol lebih banyak dari pemain lain untuk Inggris dan United. Charlton memegang rekor penampilan terbanyak untuk Manchester United (758), sebelum dilampaui oleh Ryan Giggs.
Dia terpilih untuk empat Piala Dunia (1958, 1962, 1966, dan 1970) dan membantu Inggris untuk meraih juara tahun 1966. Pada saat pensiun dari tim Inggris pada tahun 1970, ia adalah pemain dengan penampilan terbanyak Inggris sebanyak 106 penampilan di level tertinggi. Catatan ini telah dilampaui oleh Bobby Moore, Peter Shilton dan kemudian David Beckham.
Dia meninggalkan Manchester United untuk menjadi manajer Preston North End pada musim 1973-74. Dia beralih menjadi pemain-manajer pada musim berikutnya. Selanjutnya dia menerima jabatan sebagai direktur Wigan Athletic, kemudian menjadi anggota dewan direksi Manchester United pada tahun 1984 dan tetap mengemban tugas tersebut sampai per Mei 2013.
Charlton memiliki hubungan kekeluargaan dengan beberapa pemain profesional dari keluarga ibunya: paman-pamannya adalah Jack Milburn (Leeds United dan Bradford City), George Milburn (Leeds United dan Chesterfield), Jim Milburn (Leeds United dan Bradford City) dan Stan Milburn (Chesterfield, Leicester City dan Rochdale), dan sepupu ibunya yang merupakan pemain legendaris Newcastle United dan Inggris, Jackie Milburn. Namun, Charlton diperkenalkan kepada sepakbola oleh kakeknya Tanner dan ibunya Cissie. Kakaknya, Jack, awalnya ingin bekerja di Kepolisian sebelumnya akhirnya menjadi pemain profesional bersama Leeds United.
Karier Klub
Pada 9 Februari 1953, saat menjadi murid di Bedlington Grammar School, Charlton dilihat oleh kepala pencari bakat Manchester United Joe Amstrong saat bermain untuk sekolah East Northumberland. Charlton melanjutkan bermain untuk sekolah anak Inggris dan saat berusia 15 tahun menandatangani kontrak dengan United pada 1 Januari 1953, bersama dengan Wilf McGuinness yang juga berusia 15 tahun. Awalnya ibunya enggan untuk membiarkan dia berkomitmen berkarier di sepakbola karena tidak ada jaminan, sehingga ia mulai magang sebagai seorang insinyur listrik. Namun ia melanjutkan untuk menjadi pemain profesional pada bulan Oktober 1954.
Charlton menjadi salah satu anggota Busby Babes yang terkenal. Busby Babes adalah kumpulan pemain berbakat yang muncul melalui sistem di Old Trafford pada tahun 1940-an, 1950-an dan 1960-an sebagai program jangka panjang pembinaan pemain muda manajer Matt Busby untuk membangun kembali klub setelah Perang Dunia Kedua. Dia konsisten menjalankan program ini untuk mencetak pemain muda secara teratur yang dimulai dari tim cadangan sebelum memberikan mereka debut tim utama melawan Charlton Athletic pada Oktober 1956. Pada saat yang sama, Charlton melakukan wajib militer dengan Royal Army Ordnance Corps di Shrewsbury namun ia masih bisa bermain untuk United di akhir pekan. Rekannya di United yang juga melakukan wajib militer adalah Duncan Edwards.
Charlton bermain 14 kali untuk United pada musim pertamanya, mencetak dua gol pada debutnya dan total mencetak 12 gol di semua kompetisi, termasuk hat-trick dalam kemenangan 5-1 di kandang Charlton Athletic pada Februari. United menjuarai liga dan gagal meraih gelar “Double” pertama di abad 20 setelah secara kontroversial kalah di final Piala FA 1957 melawan Aston Villa. Charlton, yang masih berusia 19 tahun, terpilih bermain sebagai pemain utama, melihat kiper United Ray Wood ditandu ke luar lapangan dengan tulang pipi patah setelah bentrokan dengan striker Villa, Peter McParland. Charlton adalah calon untuk menggantikan menjadi penjaga gawang sebelum akhirnya ditempati rekan setimnya Jackie Blanchflower.
Charlton adalah pemain yang bermain stabil pada musim penuhnya selanjutnya, dimana United sebagai juara liga musim sebelumnya, dinobatkan sebagai tim Inggris pertama yang berkompetisi di Piala Eropa. Sebelumnya, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) telah mencemooh kompetisi tersebut, tetapi United membuat kemajuan dengan mencapai babak semi-final di mana mereka kalah dari klub pemegang gelar Real Madrid. Reputasi mereka semakin meningkat musim berikutnya dan berhasil mencapai perempat final melawan Red Star Belgrade. Di leg pertama di kandang, United menang 2-1.
Saat tandang di leg kedua di Yugoslavia, United unggul 3-0 dengan Charlton mencetak dua gol, meskipun akhirnya tuan rumah bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Namun, United lolos ke semifinal setelah unggul agregat 5-4. Tim United kembali ke Inggris dengan suasana hati yang gembira, dan menatap pertandingan penting di liga melawan Wolves pada akhir pekan. Tapi pesawat, yang membawa 44 penumpang dan kru (termasuk 17 skuad Manchester United yang hebat) jatuh dan terbakar di bandara Munich, Jerman saat transit untuk mengisi bahan bakar. Charlton selamat dengan luka ringan, namun 23 orang (termasuk delapan pemain Manchester United) meninggal akibat cedera parah dalam kecelakaan tersebut. Dari delapan pemain yang meninggal, ada dua lainnya yang selamat namun karena luka yang parah membuat mereka tidak bisa bermain lagi.
Keberhasilan lebih lanjut dengan Manchester United datang bertahun kemudian ketika United mengalahkan Leicester City 3-1 di final Piala FA tahun 1963, dan Charlton akhirnya mendapatkan medali juara di final ketiganya. Program Busby untuk membangun kembali tim pasca-Munich terus mengalami kemajuan dengan raihan dua gelar liga dalam tiga musim, saat United juara tahun 1965 dan 1967. Sebuah kesuksesan yang telah membuatnya diganjar dengan penghargaan Football Writers ‘Association Footballer of the Year dan European Footballer Of the Year.
Pada tahun 1968, Manchester United mencapai final Piala Eropa, setelah sepuluh musim tragedi Munich berlalu. Meskipun klub lain telah mengambil bagian dalam kompetisi dalam masa pemulihan United, namun United adalah tim Inggris pertama yang menjuarai Piala Eropa. Pada malam yang sangat emosional di Wembley, Charlton mencetak dua gol dalam kemenangan 4-1 setelah perpanjangan waktu melawan Benfica dan, sebagai kapten United, Charlton menjadi orang pertama yang engangkat piala.
Selama awal 1970-an, Manchester United tidak lagi bersaing di antara tim papan atas di Inggris dan harus berjuang melawan degradasi. Pada waktu itu, Charlton tidak bicara dengan bintang United lainnya George Best dan Denis Law, bahkan Best menolak untuk bermain di pertandingan testimonial Charlton melawan Celtic dan mengatakan bahwa “akan menjadi munafik jika saya melakukannya”. Charlton meninggalkan Manchester United di akhir musim 1972-73 setelah mencetak 249 gol dan menetapkan rekor klub dengan 758 penampilan, rekor yang kemudian dipecahkan Ryan Giggs di final Liga Champions 2008, namun rekor golnya tetap bertahan sampai sekarang.
Pertandingan terakhirnya adalah saat United melawan Chelsea di Stamford Bridge pada 28 April 1973, dan sebelum pertandingan kamera BBC dalam program “Match of the Day” menyorot ketua Chelsea menyerahkan kotak rokok kepada Charlton. Pertandingan berakhir dengan kekalahan 1-0. Gol terakhirnya datang satu bulan sebelumnya, pada tanggal 31 Maret dalam kemenangan 2-0 di kandang Southampton di Divisi Utama.
Karier Internasional
Munculnya Charlton sebagai bakat sepak bola muda terkemuka di negara itu terjawab ketika dia dipanggil untuk bergabung dengan skuad Inggris untuk pertandingan British Home Championship melawan Skotlandia di Hampden Park pada 19 April 1958, lebih dari dua bulan setelah ia selamat dari bencana udara Munich.
Charlton melakoni debutnya bersama Inggris dengan menang 4-0 di kandang. Sebagai pemain baru dia menjadi idola setelah gol voli fantastis setelah umpan silang pemain sayap kiri Tom Finney. Dia mencetak dua gol dalam pertandingan keduanya saat Inggris mengalahkan Portugal 2-1 dalam pertandingan persahabatan di Wembley. Dia kemudian menjalani laga emosional saat kembali ke Belgrade untuk memainkan pertandingan ketiga melawan Yugoslavia. Inggris kalah 5-0 dan Charlton bermain buruk.
Piala Dunia 1958
Dia terpilih untuk tim yang berlaga di Piala Dunia 1958 di Swedia, tetapi tidak menendang bola, kondisi itu membuat kritikus terkejut dan bingung, bahkan ada yang menghubungkan hal itu dengan permainan buruknya saat di Beograd.
Pada tahun 1959 ia mencetak hat-trick saat Inggris menghancurkan Amerika Serikat 8-1, dan mencetak hat-trick keduanya untuk Inggris datang pada tahun 1961 saat membantai Meksiko 8-0. Dia juga berhasil mencetak gol dalam setiap pertandingan British Home Championship yang dimainkan, kecuali turnamen tahun 1963 yang berlangsung antara tahun 1958-1970 dan termasuk 16 gol dan sepuluh kemenangan turnamen.
Piala Dunia 1962
Ia bermain di kualifikasi Piala Dunia 1962 di Chile melawan Luksemburg dan Portugal. Golnya di pertandingan grup saat menang 3-1 atas Argentina adalah gol ke-25 Charlton untuk Inggris hanya dalam 38 penampilan saat ia masih berusia 24 tahun. Namun penampilan apiknya tidak bisa membawa Inggris juara karena tersingkir di perempat-final dari Brasil yang kemudian keluar menjadi juara.
Saat ini Inggris dilatih oleh Alf Ramsey yang berhasil mendapatkan kontrol penuh dalam memasukkan atau mengeluarkan pemain yang diinginkannya berkat kebijakan yang telah berlangsung mulai Piala Dunia sebelumnya. Ramsey sudah menyingkirkan beberapa pemain tua yang telah bergantung pada loyalitas dan meminta diadakan seleksi lanjutan – dengan ketentuan memiliki kesopanan di lapangan di tingkat klub, memiliki faktor besar dalam bermain untuk Inggris, memiliki kemampuan dan kebugaran. Beruntung bagi Charlton karena dia memiliki ketiga kualifikasi tersebut.
Sebuah hat-trick dalam kemenangan 8-1 atas Swiss pada Juni 1963 menambah koleksi gol Charlton untuk Inggrismenjadi 30, menyamai rekor yang dipegang bersama oleh Tom Finney dan Nat Lofthouse. Lalu gol ke-31 saat melawan Wales pada bulan Oktober di tahun yang sama menjadikan Charlton sebagai pencetak gol terbanyak Inggris seorang diri. Peran Charlton telah berkembang menjadi peran tradisional dalam-depan dimana sekarang disebut sebagai gelandang serang, saat Ramsey berencana untuk membangun tim untuk Piala Dunia 1966. Ketika Inggris mengalahkan Amerika Serikat 10-0 dalam pertandingan persahabatan pada tanggal 27 Mei 1964, ia mencetak satu gol, sekaligus geol ke-33 Charlton di tingkat senior untuk Inggris.
Charlton hanya bisa mencetak sedikit gol seiring dengan ditetapkannya Jimmy Greaves sebagai striker murni yang kemudian menyusul gol Charlton di tim nasional Inggris pada Oktober 1964. Meski demikian, ia masih bisa mencetak dan menciptakan peluang dan saat Piala Dunia akan dimulai ia diharapkan menjadi salah satu bintang dan menggembleng reputasi yang mapan sebagai salah satu pemain terbaik di dunia.
Piala Dunia 1966
Inggris bermain imbang 0-0 melawan Uruguay pada pertandingan pembukaan Piala Dunia dan Charlton mencetak gol pertama dalam kemenangan 2-0 atas Meksiko. Gol Charlton kembali tercipta saat melawan Prancis, yang memungkinkan Inggris lolos ke perempat final. Inggris mengalahkan Argentina 1-0 – pertandingan dimana Charlton dijaga dengan begitu ketat – dan menghadapi Portugal di semifinal. Hal ini ternyata menjadi salah satu permainan Charlton yang paling penting untuk Inggris.
Charlton membuka skor dengan penyelesaian elegan setelah menerima umpan Roger Hunt saat kiper Portugal terpaksa keluar gawangnya untuk menghadangnya. Charlton dan Hunt menjadi pencetak gol terbanyak Inggris di kompetisi ini dengan tiga gol dan lolos ke final melawan Jerman Barat.
Laga final menjadi salah satu yang paling penting bagi Charlton, ia dan bintang muda lainnya Franz Beckenbauer menjadi pemain yang paling efektif di lapangan. Inggris menang 4-2 setelah perpanjangan waktu.
Euro 1968
Charlton melakoni laga ke-75 bersama saat mengalahkan Irlandia Utara; 2 penampilan lagi membuatnya menjadi pemain kedua yang paling banyak tampil untuk Inggris setelah pemain veteran Billy Wright, yang mendekati penampilan ke-100 ketika Charlton mulai bermain untuk Inggris dan berakhir dengan 105 penampilan.
Beberapa minggu kemudian ia mencetak gol ke-45 untuk Inggris pada pertandingan persahabatan melawan Swedia, memecahkan rekor 44 gol milik Jimmy Greaves satu tahun sebelumnya. Dia kemudian membawa Inggris mencapai semi-final Euro 1968 di mana mereka disingkirkan Yugoslavia di Florence. Selama pertandingan Charlton sering mengancam gawang Yugoslavia. Inggris kemudian mengalahkan Uni Soviet 2-0 dalam perebutan posisi ketiga.
Pada tahun 1969, Charlton dianugerahi OBE atas kontribusinya di sepakbola. Tonggak dalam kariernya selanjutnya diikuti kemenangan Inggris dalam penampilan ke-100 untuk tim nasional pada 21 April 1970 melawan Irlandia Utara, dan diberi jabatan kapten oleh Ramsey dalam pertandingan itu. Tak pelak, ia mencetak gol. Ini adalah gol ke-48 untuk negaranya – gol ke-49 dan terakhirnya mengikuti satu bulan kemudian dalam kemenangan 4-0 atas Kolombia selama tur pemanasan untuk Piala Dunia 1970, yang dirancang untuk adaptasi pemain di kondisi ketinggian. Tak terelakkan lagi Charlton tetap menjadi pilihan utama Ramsey untuk menjadi pemain Inggris pertama dan terakhir yang bermain di empat kejuaraan besar Piala Dunia.
Piala Dunia 1970
Sesaat sebelum Piala Dunia, Charlton terlibat dalam insiden Bogotá Bracelet di mana ia dan Bobby Moore dituduh mencuri gelang dari toko perhiasan. Moore kemudian ditangkap dan ditahan selama empat hari sebelum diberikan pembebasan bersyarat, sementara Charlton tidak ditahan. Inggris memulai turnamen dengan dua kemenangan di babak grup, ditambah kekalahan mengesankan melawan Brasil. Charlton bermain di tiga pertandingan, meskipun digantikan oleh Alan Ball di pertandingan terakhir grup melawan Cekoslowakia. Ramsey yakin menang dan maju ke babak perempat-final sehingga dia ingin mengistirahatkan Charlton.
Inggris sepatutnya mencapai babak delapan besar di mana mereka kembali menghadapi Jerman Barat. Charlton mengendalikan lini tengah Inggris tanpa mampu dihadang Franz Beckenbauer sehingga Inggris memimpin 2-0. Beckenbauer membalaskan satu gol bagi Jerman dan Ramsey menggantikan Charlton yang lelah karena usia sudah menua dengan Colin Bell yang selanjutnya menguji kiper Jerman, Maier dan juga memberikan peluang emas untuk Geoff Hurst yang menyia-nyiakan peluang tersebut.
Jerman Barat, yang memiliki kebiasaan bangkit setelah tertinggal, akhirnya mencetak dua gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat tandukan Uwe Seeler. Dalam perpanjangan waktu, Geoff Hurst mencetak gol dan secara kontroversial tidak disahkan, setelah Gerd Müller berhasil mencetak gol untuk keunggulan 3-2 Jerman Barat. Inggris kemudian tersingkir dan setelah rekor 106 penampilan dan 49 gol, Charlton memutuskan untuk mengakhiri karier internasionalnya pada usia 32 tahun. Dalam perjalanan pulang dari Meksiko, ia meminta Ramsey tidak memasukkannya lagi ke tim nasional. Saudaranya Jack, dua tahun membela tim senior dan dengan 71 penampilan junior, melakukan hal yang sama.
Meskipun pendapat umum mengatakan pergantian pemain tidak mengubah permainan saat Franz Beckenbauer mencetak gol sebelum Charlton meninggalkan lapangan, maka Charlton telah gagal untuk menyingkirkan Jerman. Charlton sendiri mengakui bahwa pergantian pemain tidak mempengaruhi permainan dalam sebuah film dokumenter BBC. Rekor penampilannya bertahan sampai tahun 1973 ketika Bobby Moore melampauinya dan saat ini Charlton berada di posisi keempat dalam daftar penampilan terbanyak Inggris sepanjang masa di belakang Moore, David Beckham dan Peter Shilton. Hingga September 2012, rekor gol Charlton masih bertahan.
Bencana Udara Munich
Pesawat yang membawa para pemain United dan staf kembali rumah dari bandara Zemun harus transsit di bandara Munich untuk mengisi bahan bakar. Kondisi cuaca pada saat itu sangat buruk. Pada saat pengisian bahan bakar selesai ada panggilan untuk para penumpang agar kembali naik pesawat. Bandara saat itu kondisinya tertutup salju dengan kondisi yang buruk. Pesawat gagal take-off sebanyak dua kali sehingga penumpang disarankan untuk turun selama perbaikan pesawat.
Rombongan tim dan staf United kembali ke terminal bandara hampir sepuluh menit sebelum kembali ada panggilan untuk kembali ke pesawat, dengan sejumlah penumpang yang mulai merasa gugup. Charlton dan rekan setimnya Dennis Viollet bertukar tempat dengan Tommy Taylor dan David Pegg, yang asumsi akan lebih aman jika duduk di bagian belakang pesawat.
Pesawat gagal terbang pada percobaan pertama. Kemudian pada percobaan lepas landas yang kedua pesawat gagal terbang dan tergelincir menabrak rumah di sekitar bandara. Api kemudian menyala. Bagian sayap dan ekor terlepas dan menabrak pohon dan sebuah pondok kayu, pesawat berputar sepanjang di landasan bersalju sebelum berhenti. Saat berhenti kondisi pesawat sudah terpotong sebagian.
Charlton, yang terikat di kursinya, terlempar keluar dari kabin pesawat dan ketika kiper United, Harry Gregg (yang entah bagaimana berhasil melewati lubang di pesawat yang rusak parah tanpa cedera dan memulai misi penyelamatan) menemukan dia. Dia pikir Charlton sudah mati, dimana dia mengatakan saat ia meraih Charlton dan Viollet dengan ikat pinggang celananya dan menyeret mereka jauh dari pesawat yang terbakar dan berpotensi meledak. Gregg melakukan tindakan heroik dengan memutuskan kembali ke pesawat untuk mencoba menyelamatkan Busby dan Blanchflower. Ketika Gregg berbalik lagi, ia lega melihat bahwa Charlton dan Viollet, yang ia kira sudah meninggal, telah keluar dari kursi mereka dan melihat ke reruntuhan pesawat.
Charlton menderita luka di kepala dan mengalami shock berat. Ia menjalani perawatan di rumah sakit selama seminggu. Tujuh dari anggota timnya tewas di tempat kejadian, termasuk Taylor dan Pegg rekan yang meminta bertukar tempat duduk dengannya dan Viollet. Kapten klub Roger Byrne juga tewas, bersama dengan Mark Jones, Billy Whelan, Eddie Colman dan Geoff Bent. Duncan Edwards meninggal dua minggu kemudian akibat cedera parah yang dideritanya. Secara total, kecelakaan mengakibatkan 23 korban jiwa. Awalnya, es yang menutupi landasan menjadi faktor utama, tetapi setelah penyelidikan kecelakaan itu disebabkan lumpur di landasan yang menyebabkan pesawat tidak mungkin untuk take-off.
Charlton adalah korban pertama yang diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Harry Gregg dan Bill Foulkes tidak dirawat di rumah sakit karena tidak mengalami luka yang serius. Ia tiba kembali di Inggris pada 14 Februari 1958, delapan hari setelah kecelakaan. Saat ia dalam masa penyembuhan fisik dan shock mental bersama keluarganya di Ashington, dia menghabiskan beberapa waktu menendang bola dengan pemuda setempat di mana fotonya yang begitu terkenal diambil. Saat itu dia masih berusia 20 tahun, namun dengan selamatnya dia masih ada harapan baginya untuk membantu Busby kembali membangun tim untuk musim yang tersisa. Ia kembali bermain di Piala FA melawan West Bromwich Albion pada 1 Maret, pertandingan berakhir imbang tapi United menang 1-0 di laga ulangan.
Tak disangka, United kalah dari Milan di semifinal Piala Eropa dengan kekalahan agregat 5-2 dan tertinggal di Liga. Namun entah bagaimana United mencapai final kedua berturut-turut di Piala FA. Pada hari besar di Wembley itu bertepatan dengan kembalinya Busby untuk memberi semangat United yang untuk sementara dilatih asisten Busby, Jimmy Murphy. Namun, kata-kata inspiratif dari Busby tidak banyak membantu di lapangan karena United akhirnya kalah 2-0 dari Bolton Wanderers.
Karier Manajer dan Direksi
Charlton menjadi manajer Preston North End pada tahun 1973, memberi jabatan kepada mantan rekannya di United dan Inggris, Stiles Nobby sebagai pemain merangkap pelatih. Musim pertamanya berakhir dengan degradasi dan meskipun ia mulai bermain lagi ia meninggalkan Preston pada awal musim 1975-76 setelah perselisihan transfer John Bird ke Newcastle United. Ia dianugerahi CBE tahun itu dan mulai menjalin kerja sama dengan BBC sebagai analis pada pertandingan yang berlangsung selama bertahun-tahun. Pada awal 1976, ia mencetak satu gol di 3 penampilan liga untuk Waterford United.
Dia bergabung dengan Wigan Athletic sebagai direktur, dan menjadi manajer sebentar di sana pada 1983. Dia kemudian menghabiskan beberapa waktu bermain di Afrika Selatan. Ia juga membangun beberapa bisnis seperti agen perjalanan, perhiasan dan bidang jasa pelayanan, lalu membangun sekolah sekolah sepak di Inggris, AS, Kanada, Australia dan China. Pada tahun 1984, ia diundang untuk menjadi anggota dewan direksi di Manchester United, sebagian karena pengetahuan sepak bola dan sebagian karena ia merasa bahwa klub membutuhkan “nama besar” setelah pengunduran diri Sir Matt Busby. Ia tetap menjadi direktur Manchester United pada 2012 dan kehadiran di setiap laga United secara terus-menerus merupakan faktor yang membuat fans menentang pengambilalihan klub oleh Malcolm Glazer.
Kehidupan Pribadi dan Pensiun
Dia bertemu istrinya, Norma Ball, di gelanggang es di Manchester pada tahun 1959 dan mereka menikah pada tahun 1961. Mereka memiliki dua anak perempuan – Suzanne dan Andrea. Suzanne adalah seorang peramal cuaca untuk BBC pada 1990-an. Mereka sekarang memiliki cucu, termasuk anak dari Suzanne, Robert yang dinamai untuk menghormati kakeknya.
Pada tahun 2007, selama untuk mempublikasikan otobiografinya yang akan rilis, Charlton mengungkapkan bahwa ia memiliki perseteruan dengan saudaranya, Jack. Mereka jarang berbicara sejak konflik antara istrinya Norma dan ibunya Cissie (yang meninggal pada tanggal 25 Maret 1996 di usia 83). Charlton tidak melihat ibunya setelah tahun 1992 sebagai akibat dari permusuhan itu.
Jack memberikan penghargaan BBC Sports Personality of the Year kategori Lifetime Achievement Award pada tanggal 14 Desember 2008. Dia mengatakan bahwa dia ‘tersingkir’ karena penghargaan itu diberikan oleh saudaranya. Ia menerima standing ovation meriah saat berdiri menunggu hadiahnya.
Charlton membantu mempromosikan Manchester untuk Olimpiade 1996 dan 2000 dan Commonwealth Games 2002, mempromosikan Inggris untuk Piala Dunia 2006 dan berkontribusi atas kesuksesan London menjadi tuan rumah Olimpiade 2012 di musim panas. Ia menerima gelar kebangsawanan pada tahun 1994 dan dimasukkan ke dalam English Football Hall of Fame pada tahun 2002.
Pada saat menerima penghargaan, ia berkomentar “Saya sangat bangga dimasukkan dalam National Football Museum’s Hall of Fame. Ini suatu kehormatan besar. Jika Anda melihat nama-nama yang masuk di antara nama saya, saya tidak bisa membantah mereka. Mereka semua pemain hebat dan saya senang jika bisa bermain bersama mereka”. Dia juga menerima kehormatan sebagai presiden National Football Museum, sebuah organisasi yang dia katakan, “Saya tidak bisa memikirkan ada Museum yang lebih baik di dunia dari ini.” Pada 14 Desember 2008, Charlton dianugerahi penghargaan bergengsi BBC Sports Personality of the Year Lifetime Achievement Award.
Pada tanggal 2 Maret 2009 Charlton diberi “Fredoedom of the City of Manchester”, dia menyatakan “Saya sangat bangga, itu fantastis. Ini sebuah kota besar. Saya selalu bangga akan hal itu.” Charlton terlibat dalam sejumlah kegiatan amal, termasuk penggalangan dana untuk rumah sakit kanker. Charlton terlibat dalam pembersihan ranjau darat setelah kunjungan ke Bosnia dan Kamboja dan mendukung Mines Advisory Group serta mendirikan program amal sendiri Find a Better Way yang dialokasikan untuk pembersihan ranjau darat sipil.
Pada bulan Januari 2011, Charlton terpilih sebagai 4th Greates Manchester United Player of All Time oleh pembaca Inside United dan ManUtd.com, di belakang Ryan Giggs (yang menduduki puncak jajak pendapat), Eric Cantona dan George Best. Dia adalah anggota dari Laureus World Sports Academy. Pada tanggal 6 Pebruari 2012, Sir Bobby Charlton dibawa ke rumah sakit setelah jatuh sakit, dan kemudian harus kehilangan empedu. Kondisi ini membuatnya gagal mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement di Laureus World Sports Academy.
Pada film United tahun 2011, yang menceritakan tentang keberhasilan Busby Babes dan kebangkitan tim dari kecelakaan Munich, Charlton diperankan oleh aktor Jack O’Connell.
Gelar
Klub
Manchester United
Football League First Division (3): 1956–57, 1964–65, 1966–67
FA Cup (1): 1962–63
Charity Shield (4): 1956, 1957, 1965, 1967
FA Youth Cup (3): 1953–54, 1954–55, 1955–56
European Cup (1): 1967–68
FIFA World Cup (1): 1966
British Home Championship (10): 1958, 1959, 1960, 1961, 1964, 1965, 1966, 1968, 1969, 1970
UEFA Euro 1968 (Bronze Medalist)
FIFA World Cup Golden Ball (1): 1966
FIFA World Cup All-Star Team (2): 1966, 1970
FIFA World Cup All-Time Team (1): 1994
FIFA 100: 2004
UEFA Golden Jubilee Poll: 2004
Ballon d’Or: 1966
FWA Footballer of the Year: 1965–66
FWA Tribute Award: 1989
PFA Merit Award: 1974
Football League 100 Legends: 1998
BBC Sports Personality of the Year Lifetime Achievement Award: 2008
English Football Hall of Fame: 2002
Laureus Lifetime Achievement Award : 2012
Officer of the Most Excellent Order of the British Empire (OBE): 1969
Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (CBE): 1974
Knight Bachelor: 1994
Order of the Rising Sun, 4th class: 2012
Nasional
FIFA World Cup (1): 1966
British Home Championship (10): 1958, 1959, 1960, 1961, 1964, 1965, 1966, 1968, 1969, 1970
UEFA Euro 1968 (Bronze Medalist)
Individual
FIFA World Cup Golden Ball (1): 1966
FIFA World Cup All-Star Team (2): 1966, 1970
FIFA World Cup All-Time Team (1): 1994
FIFA 100: 2004
UEFA Golden Jubilee Poll: 2004
Ballon d’Or: 1966
FWA Footballer of the Year: 1965–66
FWA Tribute Award: 1989
PFA Merit Award: 1974
Football League 100 Legends: 1998
BBC Sports Personality of the Year Lifetime Achievement Award: 2008
English Football Hall of Fame: 2002
Laureus Lifetime Achievement Award : 2012
Tanda Jasa dan Pengharggan Spesial
Officer of the Most Excellent Order of the British Empire (OBE): 1969
Commander of the Most Excellent Order of the British Empire (CBE): 1974
Knight Bachelor: 1994
Order of the Rising Sun, 4th class: 2012

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 comments:

Post a Comment

 

© 2010 Fandypedia. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top