Kita semakin hari semakin menolak Allah
dengan iman yang semakin tipis, misalnya lari dari hukum-hukum Allah
misalnya memungkinkan arak dan perjudian dalam sebuah negara yang konon
negara Islam, jika ditanya pada pemimpin-pemimpin, rata-rata
menyatakan karena memperhatikan kaum lain, walaupun arak dan judi itu
sendiri adalah salah satu penyebab utama penyakit sosial didalam kaum
tersebut, akan tetapi karena arak dan judi itu adalah salah satu
penyebab utama pendapatan negara melalui pajak dan juga mendorong
wisatawan asing yang menginginkan hiburan, maka “bila aku memiliki arak
dan judi, pendapatan untuk negara aku akan aman, itu sudah pasti dari
perhitungan yang aku lakukan “, pendapatan dari suatu yang nyata lebih
dipercaya sedangkan seharusnya pendapatan atau rezeki itu hanyalah dari
Allah, dari suatu yang tidak nampak, dari suatu yang tidak dapat
dibayangkan.
Seringkali saya
mengaitkan fisika kuantum dalam artikel-artikel saya yang lalu, mungkin
banyak dikalangan teman-teman yang pernah mendengar kata Fisika
kuantum atau Quantum physic akan tetapi mungkin tidak banyak yang
mengetahui apakah sebenarnya yang dikatakan fisika kuantum itu.
Pada awal abad ke 19, seorang ilmuwan German bernama Max Plank dalam
kajiannya tentang struktur atom dan juga “black body radiation”
menemukan energi (energy) secara alami adalah dalam bentuk gumpalan
(lump) atau ketulan (chunk) dan bukanlah dalam bentuk gelombang radiasi
berkelanjutan seperti yang dipahami sebelum itu, ia dinamakan “QUANTA”
yaitu berarti kuantitas, dari situ wujudlah bidang fisika baru yang
dinamakan Quantum Fisika atau Quantum Mekanik.
Quantum Fisika (QF) adalah fisika tentang atom, apa yang membentuk
atom itu dan juga bagaimana perilaku “sub-Atomic particle” atau
partikel yang membentuk atom itu sendiri. QF juga disebut fisika baru
atau modern dan sangat berbeda dari fisika klasik (sebelum 1900) yang
didirikan oleh Aristoteles sampai oleh Newton. Melalui quantum fisika
juga, filsafat barat yang dikemukakan oleh filsuf Perancis pada abad ke
17 Rene Descarte yaitu jasad atau materi dan pikiran adalah dua unsur
yang berbeda atau tidak berhubungan satu sama lain menjadi goyah oleh
penemuan-penemuan baru oleh fisika modern ini. Dalam percobaan QF,
terbukti pikiran mempengaruhi dunia materialistis yang manusia anggap
selama ini diluar kontrol mereka.
Bagaimana sifat dan perilaku atom itu mempengaruhi manusia? Kita semua
terbentuk dari jutaan sel yang bergabung membentuk jasad, dan sel-sel
telepon dari molekul, dan molekul pula terbentuk dari atom, jadi jika
kita ingin mempelajari kehidupan, bukankah penelitian mengenai atom itu
sendiri yang merupakan dasar bangunan tubuh manusia itu amat penting ?
Hampir semua alat elektronik penggunaan manusia modern masa kini
terkait erat dengan QF, dari pemain CD, DVD, TV, ponsel, komputer,
tenaga nuklir dan sebagainya, semua ini dibuat dengan prinsip QF itu
sendiri. Meskipun rata-rata manusia menggunakan alat yang dibuat dengan
bantuan fisik modern ini didalam kehidupan manusia sehari-hari,
pemikiran manusia itu sendiri masih menggunakan prinsip klasik dalam
hampir setiap detik kehidupan yang dilalui.
Disini
saya akan mencoba untuk berbagi dengan teman-teman sekalian beberapa
ide-ide baru dan filsafat dibalik QF yang mana pada pendapat saya
sangat penting untuk menjalani kehidupan yang lebih berarti. Ada
beberapa sudah kita gunakan atau alami sehari-harian akan tetapi tidak
tahu mengapa ia demikian, misalnya bila kita tersedak konon ada orang
menyebut-nyebut nama kita, bagaimana jika saya katakan eksperimen untuk
menunjukkan kejadian itu memang bisa terjadi dan terbukti dalam
percobaan yang dilakukan? , dan ini adalah satu konsep dalam QF yang
disebut “entanglement” yang mana menyatakan partikel, objek maupun
manusia didunia ini terkait dan berhubungan satu sama lain tanpa
perantaraan yang jelas. Saya akan berbagi beberapa konsep dalam fisika
kuantum dan mencoba mengaitkan dengan kehidupan kita sehari-harian.
1. Peringkat Partikel – Hanya Kemungkinan dan Probabilitas.
Atom
yang kita belajar disekolah adalah seperti planet mengelilingi
matahari dimana elektron berputar mengelilingi inti yang terdiri dari
neutron dan proton. Walaupun konsep ini diadopsi untuk menjelaskan
perilaku atom dan bagaimana ia dapat berinteraksi dengan atom lain
untuk membentuk molekul dan seterusnya membentuk semua benda
disekeliling termasuk tubuh manusia itu sendiri, hasil dari penelitian
dan eksperimen terbaru atom tidak terbentuk sebegitu rupa, lebih ke
abstrak , suatu yang tidak dapat dijelas atau digambarkan, malah untuk
menentukan posisi dan perilaku partikel didalamnya atom itu sendiri
hanyalah dapat dilakukan dengan bahasa metematik dan formula yang dalam
perkiraannya juga hanyalah memberikan kemungkinan dan probabilitas
saja dimana partikel itu berada. Antara dua formula yang masyur adalah
“Wave Function equation” oleh Erwin Schrödinger dan “Matrices Mechanic”
oleh Werner Heisenberg.
Pada tahun
1927, terjadi satu pertemuan fisikawan di Brussel (Solvay Conference)
yang mana mereka mendiskusikan penjelasan tentang partikel dunia
sub-atomik. Ada dua pihak yang bertelagah, yaitu satu pihak yang
diwakili oleh Albert Einstein yang menyatakan tidak mungkin partikel
ber “kemungkinan” saja berada disuatu tempat, Neils Bohr yang mewakili
sebelah pihak lagi mengajukan pendapatnya bahwa secara matematiknya
itulah sifat atau kelakuan partikel didalam atom. Satu ungkapan
Einstein yang sangat populer dalam perdebatan mereka adalah “Tuhan
tidak bermain dadu”, Bohr pula membalas “Einstein, berhenti memberitahu
Tuhan apa yang harus dilakukan”.
Berbeda dengan filsafat fisika klasik yang mana semua kehidupan didunia
ini adalah berlandaskan 3 hukum gerak Newton (Newton Law Of Motion)
yang mana semua kejadian dapat diramalkan, ini tidak terjadi dalam
dunia sub-atomik yang mana hanya kemungkinan dan probabilitas saja yang
dapat dihitung. Jika kita kaitkan konsep ini dalam kehidupan
sehari-harian, tidak apa yang pasti, semua hanyalah kemungkinan dan
probabilitas saja yang ia dapat dan akan terjadi. Bahkan jika posisi
partikel diketahui, kita tidak dapat menghitung momentum partikel
tersebut, begitu juga sebaliknya.
Lihat kehidupan yang kita lalui ini, nampaknya seolah-olah ia juga
sebegitu jika kita samakan itu dengan dunia sub-atomik, dunia
seolah-olah tidak kepastian, hanya kemungkinan dan kemungkinan saja,
jadi jika kepastian, dari mana pula datangnya takdir? Sebab itu Albert
Einstein tidak dapat menerima kenyataan Neils Bohr karena baginya tuhan
tidak menjadikan dunia ini seperti suatu perjudian. Saya juga setuju
dengan Einstein, akan tetapi apa yang akan menjadikan dunia ini suatu
kepastian atau takdir adalah dengan hukum kehidupan seperti yang Allah
berikan dalam Al Quran. Akan saya jelaskan setelah ini.
2. Dua sifat Elektron – Partikel (Particle) Atau Gelombang?
Cahaya sangat berkaitan erat dengan atom, cahaya internal dari unit
kecil yang disebut photon sedangkan atom diwakili oleh unsur sub-atomik
lebih kecil yang disebut partikel apakah elektron, neutron atau
proton. Atom dapat mengeluarkan energi darinya dalam bentuk photon.
Sejarah awal penelitian tentang cahaya adalah oleh Christian Huygens
pada abad ke 16, dia mengemukakan pendapat bahwa cahaya berfungsi
sebagai gelombang, umpama gelombang saat batu dijatuhkan dalam kolam.
Pada abad ke 17 pula Sir Isaac Newton meramalkan bahwa cahaya internal
dari partikel kecil yang dinamakan “corpuscular”. Dalam abad ke 18
pula, Thomas Young melakukan percobaan yang amat mashyur dalam dunia
fisika yaitu apa yang dinamakan “Double Slit Experiment” membuktikan
bahwa cahaya berperilaku sebagai gelombang dan bukan partikel. Pada
tahun 1905 pula, Albert Einstein yang pada waktu itu bekerja sebagai
kerani di Zurich mengeluarkan kertas ilmiah tentang “Photoelectric
Effect” yang mana menyatakan bahwa cahaya terdiri dari partikel kecil
yang dinamakan photon dalam konsep bagaimana energi diserap dan
disebarkan. Ini sejalan dengan penemuan Max Plank yang mana asal nama
QF itu dimulai yaitu “QUANTA”. Pertanyaannya mana satu yang benar,
apakah cahaya atau sub-Atomic bersifat gelombang atau partikel, atau
mungkinkah keduanya?
Atom dan
cahaya sangat penting dalam kehidupan manusia, tanpa atom tidak jasad
atau benda yang terbentuk dan tanpa cahaya pula tidak apa yang dapat
dilihat oleh manusia. Akan tetapi hasil dari penelitian fisika kuantum
ini, fisikawan menyimpulkan bahwa hasil suatu percobaan yang menentukan
hasilnya adalah gelombang atau partikel adalah berdasarkan untuk
tujuan apa percobaan itu dilakukan, jika ia untuk mempelajari cahaya
atau partikel sebagai gelombang, maka gelombang yang akan dilihat dan
begitu juga sebaliknya. Ini apa yang disebut sebagai “Complimentary
principle” sub-atomik yang mana ia dapat bersifat sebagai partikel atau
gelombang tergantung pada niat dan tujuan sesuatu percobaan itu
dilakukan.
Sulit untuk mempercayai
suatu yang tidak terlihat dan tidak kepastian (ganjaran Allah), maka
sebab itu manusia hari ini rata-rata hidup dengan kepastian yang ada
didalam gengaman mereka, misalnya mengambil korupsi saat peluang ada,
menaikkan harga atau mengubah kualitas / kuantitas barang yang dijual
untuk keuntungan maksimum, minta gaji yang lebih besar hanya karena
punya ijazah kelas 1 dan bukan kualitas kerja yang dimiliki dan
sebagainya. Hidup sebenarnya penuh dengan kemungkinan dan probabilitas,
dan gembira, duka, baik atau buruk kehidupan itu sebenarnya datang
dari diri kita sendiri (dengan izin Allah), kita harus mencoba untuk
mendapatkannya (nikmat dunia) akan tetapi disebabkan dasar bangunan
alam ini yaitu atom penuh dengan ketidakpastian, kemungkinan dan
probabilitas, nikmat dunia yang sebenarnya hanyalah dengan mengikuti
landasan-landasan hukum yang diizinkan Allah.
Bagi
saya sesuatu yang tidak nampak, yaitu iman (fisika kuantum) itu lebih
utama dari ukuran sertifikat (fisika klasik) karena hidup ini penuh
dengan kemungkinan dan probabilitas saja. Sedangkan ada kalanya
perbedaan beratnya amal walau sebesar zarah itu pun sudah cukup untuk
menentukan apakah kita kesyurga atau neraka. Ambil contoh perbedaan
raksa atau merkuri dengan emas, keduanya adalah logam tetapi raksa
dalam bentuk cairan, kurang bernilai malah beracun. Emas pula suatu
yang keras dan sangat bernilai. Perbedaan antara keduanya hanyalah satu
elektron saja (raksa 79 dan emas 80) akan tetapi keduanya memberikan
perbedaan yang nyata umpama surga dan neraka.
Kebanyakan manusia beriman tetapi tidak percaya, tidak percaya yang
Allah itu maha pemberi, sebab itu kita lebih pasti rezeki dengan
menghambakan orang lain walaupun kononnya dengan niat untuk menolong
(pembiayaan jual beli), tidak percaya Allah itu maha adil, sebab itu
dengan selambanya menghabiskan duit rakyat untuk kepentingan sendiri
dan kroni, korupsi dan sebagainya. Sebab itu dalam Alquran ketika Allah
SW menyeru manusia Allah menyebutnya “O people who beleive”, yaitu
wahai manusia yang percaya dan bukan manusia yang shalat, puasa dan
sebagainya, karena percaya itu sendiri sangat penting. Lalu percaya
dengan sepercayanya barulah rukun islam secara otomatis akan dilakukan
oleh manusia dengan ikhlas dan bukan karena terpaksa.
Tetapi karena Allah itu tidak kelihatan, maka sangat sulit untuk
manusia mempercayai Allah itu ada walaupun Allah SW itu lebih hampir
dari urat leher mereka sendiri. Sebab itu kafirun membuat patung
berhala, karena apa? karena bila melihat tuhan baru percaya, sedangkan
fisika kuantum telah membuktikan bahwa sesuatu yang tidak terlihat itu
(nukleus) punya daya yang teramat hebat, jadi jika kita mempercayai
Allah dengan sepenuhnya maka menciptakan sesuatu yang hebat dan
mendapat bantuan Allah itu adalah mudah. Sebab itu para Nabi mampu
melakukan mukjizat karena percaya mereka seratus-persen dan sepanjang
waktu dan bukan manusia akhir zaman ini yang percayanya adalah musiman
saja.
nilah sebenarnya janji Allah,
semakin kita percaya kepada Allah, semakin hebat sebenarnya kehidupan
kita, ambil contoh zaman kegemilangan islam dahulu yang hebat baik dari
segi ekonomi sampai peradaban ilmu, akan tetapi sedikit demi sedikit
itu lenyap hingga umat islam hari ini seolah-olah diratah oleh kafirun.
Thawban
meriwayatkan, Nabi (SAW) bersabda: Orang-orang kafir akan memanggil
satu sama lain untuk menyerang kamu sebagaimana orang yang makan
mengundang orang lain untuk berbagi hidangan. Seorang bertanya: Apakah
itu karena jumlah kami yang kecil? Beliau menjawab: Tidak, jumlah kamu
banyak umpama sampah2 yg dihanyutkan oleh arus banjir, akan tetapi
telah Allah hilangkan rasa takut dari dada orang kafir keatas kamu dan
meletakkan “wahn” didada kamu. Seorang bertanya: Apakah itu “wahn”.
Beliau menjawab: Cintakan dunia dan takut mati. Abu Dawud Hadis 4284
Manusia cintakan dunia kerana apa? Kerana dunia inilah bagi mereka
suatu yang nyata berbanding dengan syurga yang janji Allah yang tidak
kelihatan. Maka dunia materialistik hari ini menjadi mantra kehidupan
dan semuanya boleh dicapai dengan ekonomi berasaskan riba’, pinjam dan
bayar bulan-bulan menjadi hamba kepada bank hinggalah sampai keliang
lahat pun hutang tak habis dibayar. Dan apabila cintakan dunia, manusia
semakin sibuk dan tidak punya masa lagi untuk mendekati Allah apatah
lagi mempercayai dengan sepenuhnya keesaan Allah itu.
Fizik kuantum amat pelik dan sukar diterima oleh minda manusia yang
sudah terbiasa dengan fizik klasik malah Albert Einstein sehingga dia
meninggal dunia, beliau menganggap fizik kuantum tidak lengkap walaupun
kajian dan ujikaji terbaru semakin mengesahkan kepelikannya. Banyak
perkara kehidupan yang dapat dijelaskan dengan fizik kuantum, malah
hukum tarikan yang menjadi corak pemikiran baru untuk memberi motivasi
kepada manusia hari ini juga berasaskan kepada fizik kuantum, akan
tetapi ianya juga mengesahkan beberapa hukum yang perlu diikuti. Fizik
kuantum juga membuktikan bahawa minda dan pemikiran kita juga adalah
suatu yang nyata dan mempengaruhi persekitaran, sebab itu menjaga minda
itu amat penting didalam islam baik dengan solat yang khusyuk
hinggalah kepada larangan mengambil sesuatu yang memabukkan.
Satu
fakta terakhir disini yang saya ingin berbagi dengan teman-teman
adalah struktur atom itu sendiri, selain posisi partikel tidak dapat
ditentukan, kebanyakan ruang didalam atom adalah kosong, jika ukuran
atom sebesar Stadium Merdeka, ukuran nukleus hanyalah sebesar seekor
lalat ditengah-tengah padang stadion itu saja. Jika semua ruang kosong
dari dalam atom tubuh manusia dikeluarkan, manusia itu sendiri lebih
kecil dari sebutir garam. Dan jika semua manusia dalam dunia ini
dikumpulkan dengan spasi atom didalam tubuh mereka dikeluarkan, kita
semua hanyalah sebesar sebuah apel saja, inilah bukti bahwa kita semua
seolah-olah berada didalam “genggaman” Allah SW. Mohon sedikit berbagi
ilmu ini dapat membantu teman-teman agar dapat melihat dunia ini dari
sudut yang berbeda, yaitu sudut dunia teramat halus akan tetapi punya
daya yang luar biasa, insyaallah.
Kembali ke kisah perjumpaan fisikawan di Brussel, hasil dari diskusi
mereka terhasilah interpretasi tentang fisika kuantum, apa yang disebut
“Conpenhagen Interpetation of Quantum Mechanic”. Ia umumnya menyatakan
kita tidak dapat mengukur atau memeriksa posisi sesuatu partikel itu
sebelum kita melihat partikel itu sendiri, hanya kemungkinan dan
probabilitas saja partikel itu berada di suatu lokasi sampai kita
melihat atau mengukur. Hanya bila kita mengukur atau melihatnya, apa
yang dinamakan “Collapse of Wave Function” terjadi menyebabkan partikel
yang sebelumnya berada di semua lokasi (superposition) pada suatu
waktu itu menjadi suatu yang nyata.
Dari
penerangan video diatas, atom berada dalam keadaan “superposition”
iaitu semuanya adalah hanya kebarangkalian dan kemungkinan sahaja.
Hanya apabila kita membuat pengukuran atau melihat maka ia menjadi
suatu yang nyata dan bukan sekadar gelombang (collapse of wave
function). Ini yang dikatakan kita mencipta realiti kehidupan, melalui
cara kita melihat dunia itu sendiri dari pemikiran. Ini juga rahsia
disebalik hukum tarikan (Law of Attraction). Pada pendapat saya,
disinilah kita sebagai manusia perlu menumpukan terhadap apa yang kita
ingin kan dan sebagai seorang muslim kita sudah ada latihan untuk fokus
dan tumpukan perhatian iaitu solat. Akan tetapi berapa ramai manusia
yang mampu melakukannya?, maka untuk mencipta realiti hidup amat sukar
dan rata-rata manusia akan hidup didalam ketakutan, risaukan perkara
buruk akan berlaku kerana mereka adalah lemah dan hanya menjadi mangsa
keadaan.
Paham baru ini juga sangat
bertentangan dengan fisika klasik yang mana dunia ini sudah dijadikan
oleh tuhan seolah-olah sebuah “Great Machine” dan kita adalah salah
satu gear-gear yang berputar didalamnya dan apa yang terjadi pada diri
kita adalah karena gear samping yang berputar, baik atau buruk yang
terjadi dalam kehidupan, kita hanyalah sebagai korban dan tidak kena
mengena langsung dengan sebab terjadinya sesuatu kejadian itu. Akan
tetapi hasil dari penelitian QF ini menemukan dari pemikiran kita
sendiri, yaitu bagaimana kita ingin melihat kehidupan itu sendiri akan
mempengaruhi kehidupan sebenarnya yang akan kita alami.
Apakah bertentangan dengan Islam? Bagi saya tidak karena Allah itu
Maha Pemurah dan apa saja yang kita inginkan pasti akan dikurniakannya.
Dan Tuhanmu berfirman:
وربكم يقول : أيها صلوا للصلاة، ثم انني سوف تسمح لك. (سورة غافر 40:60)
berdoalah kamu kepada niscaya Aku perkenankan doa kamu. (Surah Ghafir 40:60)
Akan tetapi mengapa hidup kita penuh dengan duka? Jika dari cara kita
melihat atau mengukur dunia ini menentukan baik atau buruk “collapse of
wave function” dalam kehidupan kita, mencoba selidik rata-rata manusia
hari ini hidup dengan pemikiran yang lebih negatif dari positif,
manusia selalu berada dalam kondisi ketakutan, lihatlah apa tampilan
utama dalam berita, apa judul percakapan utama antara teman-teman, maka
itu jugalah makin lama makin nampak dalam kehidupan. Sebab itu kita
dianjurkan selalu shalat tanda bersyukur, jiwa yang tenang dan
bersyukur akan memberikan pemikiran yang gembira lantas akan memberikan
lebih kegembiraan dalam kehidupan.
Jika pemikiran kita mempengaruhi kehidupan dan Allah SW itu maha
pemurah, mengapa apa yang kita pohon, kita pinta, kita menginginkan tak
kunjung tiba?
وعندما عبادي الآية لي بعد ذلك (أخبرهم) : إني أنا (الله) دائما قريبة (لهم)، أسمح لتطبيق الناس الذين يصلون عندما يصلي لي. ثم اسمحوا لهم إجابة دعوتي (إطاعة الأوامر)، والسماح لهم يعتقدون أنهم قد تكون جيدة وحقيقية. سورة
(Albaqarah 2:186).
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku maka (beritahu kepada mereka): Sesungguhnya Aku (Allah) senantiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahku) dan hendaklah mereka beriman kepada supaya mereka menjadi baik serta benar. Surah (Albaqarah 2:186).
Karena kebanyakan kita hanya berdoa saat susah dan lupakan Allah
dikala senang. Kita beriman kepada Allah tetapi tidak percaya Allah itu
Maha Melihat dan Maha Mengetahui dan kita melakukan maksiat dan
melanggar perintah Allah dengan mudahnya, kemudian merungut Allah tidak
memperkenankan doa. Allah menginginkan “full time” muslim dan bukan
“part time” muslim seperti maksud ayat surat AlBaqarah diatas.
Minda manusia memengaruhi kehidupan sebenarnya dan percobaan dari
bidang fisika kuantum ini telah membuktikannya, kita bukanlah hanya
sekedar “mesin ciptaan Allah” dan hidup atas takdir yang kita sendiri
tidak tahu apakah itu benar-benar takdir Allah. Manusia yang selalu
menyalahkan takdir adalah manusia yang tidak mau bertanggung jawab,
apakah mau lalu tangan, hanya menyalahkan manusia lain atau tidak tahu
bahwa apa yang terjadi sebenarnya adalah disebabkan baik dari pemikiran
atau perbuatan yang mereka lakukan sendiri, apa yang saya panggil
“takdir ciptaan sendiri” . Apa? Takdir yang kita sendiri ciptakan? Ya,
kita hidup didunia ini bukanlah bebas, ada “certain feature of law”
yaitu hukum yang harus diikuti dan itu termaktub dalam Alquran dan jika
kita menyimpang darinya, akan ada “takdir” yang tidak diundang dari
sebab menyimpangnya kita itu.
3. Bell Theoram – Aku, Engkau, Kita Dan Mereka
Adalah Terkait.
Salah
satu fenomena pelik didalam QF adalah dimana prinsip fisika klasik
yaitu “locality” menjadi goyah. “Locality” maksudnya sesuatu kejadian
itu hanya dapat terjadi bila ada penyebab secara langsung dan dekat.
Misalnya sesuatu kejadian itu tidak mungkin terjadi hanya karena orang
lain yang letaknya ribuan kilometer melakukan sesuatu. Telah saya
berikan contoh di dalam ayat yang kelima tentang gurauan kita terhadap
fenomena tersedak, bagaimana pula dengan fenomena Si ibu yang merasa
tak sedap hati atau resah gelisah bila sesuatu kejadian buruk terjadi
terhadap anaknya dirumah sedangkan dia tidak diberitahu pun apa yang
terjadi?
Pada tahun 1964, fisikawan
Irish bernama John Bell membuktikan secara matematika bahwa teori
kuantum hubungan “non-local” yang digelar “spooky action at a distance”
yaitu suatu unsur dapat memberi kaitan ke sesuatu unsur yang lain
walaupun tidak ada hubungan baik informasi atau kominikasi sesama
mereka. Teori beliau dinamakan Bell Theorem yang mana dianggap penemuan
paling berarti dalam abad ke 20 ini. Pada tahun 1972, dua fisikawan
Amerika bernama Stuart Freedman dan John Clauser telah berhasil
melakukan percobaan untuk membuktikan Bell Theoram dan pada tahun 1979
pula fisikawan Perancis bernama Alain Aspect berhasil melakukan
percobaan yang diterima secara luas dalam pembuktian Bell Theoram,
kaitan sesama unsur sub-atom bukanlah lagi hanya melalui matematika
akan tetapi dengan bukti percobaan yang kokoh.
Jika kita lihat asal kejadian dunia ini dari teori big bang (Surah
Al-Anbiya 21:30) sampai penciptaan Adam, dari penciptaan atom sampai
penciptaan manusia, kita semua sebenarnya terkait satu sama lain, ada
hubungan antara semua benda dan kehidupan ciptaan Allah ini dalam ruang
energi yang tidaj terlihat. Masalah manusia hari terjadi karena kita
dibesarkan dengan pendekatan yang salah terutama dengan pemikiran
Darwinisme yang mementingkan perlunya menjadi yang terkuat, terhebat,
terpandai, terkaya dan sebagainya untuk terus hidup, diri manusia itu
menjadi semakin terasing. Kita tidak lagi melihat insan dan kehidupan
lain sebagai bagian dari diri kita sendiri atau sebagai salah satu dari
ciptaan Allah yang harus dijaga, dihormati, dididik, dikasihi dan
sebagainya, sebaliknya manusia lebih mementingkan diri sendiri dan juga
keluarga terdekat. Perpecahan dikalangan manusia makin jelas
signifikan hari ini bila sianak dan orangtua ada yang turun naik
pengadilan bertelagah.
Apa yang kita
lakukan akan menyebabkan sesuatu yang sama juga akan terjadi ditempat
lain dan akhirnya akan kembali ke diri kita kembali, inilah janji Allah
seperti ayat berikut,
Jika kamu
berbuat baik (berarti) kebaikan yang kamu lakukan adalah untuk diri
kamu dan jika kamu berbuat kejahatan, maka (kesannya yang buruk)
berbalik kepada diri kamu juga. Surah Al-Isra 17:7.
Pengasihnya
Allah itu melarang manusia melakukan sesuatu kejahatan adalah karena
ia akan berbalik kepada manusia itu sendiri. Inilah antara hukum
kehidupan yang Allah telah tetapkan. Ambil contoh larangan riba ‘,
didalam riba’ kita menghisap darah manusia lain dengan memaksa mereka
membayar lebih dari apa yang dipinjam, jadi kita hanya goyang kaki
tanpa perlu keringat menitik setetes pun menantikan keuntungan, kita
menjadi perompak terhormat sebenarnya, dan bila kita merampok orang
lain , dari konsep “non-locality” fisika kuantum, kita membentuk diri
insan lain menjadi perompak juga yang mana suatu hari nanti mereka ini
akan merampok diri kita pula.
Coba
lihat area perumahan masa kini, mengapa pencurian pecah rumah sering
terjadi hingga terpaksa menyewa pengawal untuk menjaga rumah? Mengapa
setiap rumah harus dipasang grill? Manusia harus hidup didalam penjara
buatan sendiri. Bisa dikatakan hampir 99.99% rumah yang dibeli adalah
dengan pinjaman riba ‘baik riba’ ikut pintu depan (konvensional) maupun
riba ‘ikut pintu belakang (islamik), maka sebab itulah perampokan
pecah rumah dan sebagainya semakin menjadi-jadi. Karena kita merampok
manusia lain tanpa sadar yaitu dengan mendorong inflasi (dalam lambakan
uang pinjaman), menurunkan nilai uang dan menganiaya insan lain
terutama yang miskin maka siapa harus dipersalahkan jika tidak diri
sendiri? Manusia sendiri yang menciptakan perompak yang akhirnya
merampok diri mereka sendiri.bukti percobaan yang kokoh.
4. Tiada Yang Gratis Didunia Ini.
Dunia
partikel sub-atomik sebenarnya sangat sibuk, partikel tidak tetap
dalam satu bentuk dan berubah menjadi unsur berbeda dan kemudian
kembali ke keadaan asal. ada hampir seratus sub-partikel baru ditemukan
hasil dari percobaan tentang dunia subatomik ini, fisikawan Kenneth
Ford menggelar kondisi ini sebagai “particle zoo”. Elektron misalnya
tidak hanya tetap sebagai elektron tetapi sepanjang waktu mengeluar dan
menyerap photon. Keadaannya seperti ini, mulanya ada elektron,
kemudian elektron dan photon, kemudian hanya elektron. Proton dapat
berubah menjadi dua unsur yaitu proton dan netral Pion (salah satu
unsur sub-atomik), dan kemudian kembali ke proton asal. Lihat photo
disebelah yang menunjukkankan diagram untuk fenomena tersebut, diagram
sebegini dinamakan Feynman diagram yang di kemukakan oleh fisikawan
Richard Feynman untuk menggambarkan fenomena dunia subatomik ini.
Akan tetapi keberadaan partikel lain yang tidak permanen dan hanya ada
dalam waktu yang teramat singkat. Situasi ini sangat bertentangan
dengan hukum mempertahankan energi (Conservation Law Of Mass-Energy,
ingat e = mc2?) yang menyatakan kita tidak bisa mendapatkan sesuatu
dari tanpa penambahan energi atau massa (energy or mass), tetapi
menurut teori kuantum ini, kita dapat mendapatkan sesuatu dari tanpa
penambahan energi atau massa, akan tetapi ia hanyalah untuk jangka
waktu yang teramat singkat yaitu sekitar satu per triliun saat.
Bila
saya membaca pernyataan ini, terfikir akan saya pada mereka yang
mengambil hak orang lain seperti makan riba ‘, mencuri, makan korupsi
dan sebagainya dan menyangka bahwa mereka mendapatkan itu secara gratis
dan tidak ada apa yang akan terjadi kepada diri mereka. Apa yang
diambil itu tadi hanya ada dalam waktu singkat berdasarkan cerita
“particle zoo” itu tadi, hukum mempertahankan energi itu juga
menyatakan tidak yang datang secara gratis, harus ada suntikan energi E
atau M untuk mendapatkan sesuatu dan jika tersedia pun hanya akan
tetap dalam waktu yang singkat. Jadi ambil contoh mereka yang makan
harta riba ‘, mereka yang mencuri, makan korupsi dan sebagainya, jika
apa yang mereka ambil itu tidak hilang sebagai uang dalam bentuk
pencurian, akan ada cara lain bekerja hilang apakah hilang kegembiraan,
hilang kesehatan dan sebagainya. Karena apa? Karena Allah itu maha
adil dan inilah dia salah satu hukum kehidupan tersedia dari awal dunia
diciptakan hingga kehari kiamat. Apa yang dinikmati dengan gratis akan
kembali ke keadaan aslinya.
Bergembiralah mereka yang ditimpa musibah karena dalam hidup kita hari
ini yang penuh dengan riba ‘baik dari petunjuk uang kertas yang tidak
punya nilai didalamnya sampai rumah dan mobil yang kita beli dengan
riba’ karena Allah ingin mengembalikan kembali energi yang bukan hak
kita itu. Akan tetapi buat mereka yang mencari perlindungan selain dari
Allah, dengan memiliki pengawal pribadi keliling pinggang, punya kroni
dan pengikut yang memastikan mereka senantiasa di tangga atas
menggunakan pangkat dan jabatan untuk menindas, balasan Allah diakhirat
nanti amat pedih dan tidak mampu terbayang oleh pandangan mata dan
jiwa.
Buktinya
sudah ada, lihat beda bom kimia dan bom nuklir, bom kimia adalah dari
manipulasi kimia dan atom, bom nuklir adalah manipulasi nukleus yang
jutaan kali lebih kecil dari atom itu sendiri akan tetapi energi yang
dikeluarkan sangat hebat. Bayangkanlah jika ada sebezar partikel
sekalipun dosa yang akan dibalas oleh Allah diakhirat, harap gambaran
bom nuklir sudah cukup untuk memberi kabar buruk bagi mereka yang tidak
mempercayai Allah dan meninggalkan segala larangannya itu.
————————————————– ——————————
Lihat
kembali ke sifat atom, walaupun dasar kehidupan dan benda didunia itu
bersifat penuh ketidakpastian, manusia tidak mengambil pandangan
sebegitu didalam kehidupan. Ambil contoh cara kita mendidik generasi
sekarang terutama anak-anak, kita terlalu taksub dengan pencapaian anak
kita disekolah dengan catatan nilai berdasarkan apa yang dapat dilihat
didalam sertifikat, karena apa? karena dari berapa banyak A didalam
sertifikat itulah nanti seolah-olah menentukan baik atau tidak
kehidupan mereka dimasa akan datang. Kita semakin hilang pertimbangan
untuk menilai sasuatu yang tidak nampak yaitu “ukuran iman” anak kita
sendiri. Akan tetapi bagaimana perkiraan iman itu akan dipertimbangkan
jika kita sendiri beriman hanya menurut waktu, apakah pada hari jumaat
saja atau pada waktu nak nikah kahwin atau cerai, malah lebih parah
lagi hanya bila nak mati.
Kita
semakin hari semakin menolak Allah dengan iman yang semakin tipis,
misalnya lari dari hukum-hukum Allah misalnya memungkinkan arak dan
perjudian dalam sebuah negara yang konon negara Islam, jika ditanya
pada pemimpin-pemimpin, rata-rata menyatakan karena memperhatikan kaum
lain, walaupun arak dan judi itu sendiri adalah salah satu penyebab
utama penyakit sosial didalam kaum tersebut, akan tetapi karena arak
dan judi itu adalah salah satu penyebab utama pendapatan negara melalui
pajak dan juga mendorong wisatawan asing yang menginginkan hiburan,
maka “bila aku memiliki arak dan judi, pendapatan untuk negara aku akan
aman, itu sudah pasti dari perhitungan yang aku lakukan “, pendapatan
dari suatu yang nyata lebih dipercaya sedangkan seharusnya pendapatan
atau rezeki itu hanyalah dari Allah, dari suatu yang tidak nampak, dari
suatu yang tidak dapat dibayangkan.
Sulit
untuk mempercayai suatu yang tidak terlihat dan tidak kepastian
(ganjaran Allah), maka sebab itu manusia hari ini rata-rata hidup
dengan kepastian yang ada didalam gengaman mereka, misalnya mengambil
korupsi saat peluang ada, menaikkan harga atau mengubah kualitas /
kuantitas barang yang dijual untuk keuntungan maksimum, minta gaji yang
lebih besar hanya karena punya ijazah kelas 1 dan bukan kualitas kerja
yang dimiliki dan sebagainya. Hidup sebenarnya penuh dengan
kemungkinan dan probabilitas, dan gembira, duka, baik atau buruk
kehidupan itu sebenarnya datang dari diri kita sendiri (dengan izin
Allah), kita harus mencoba untuk mendapatkannya (nikmat dunia) akan
tetapi disebabkan dasar bangunan alam ini yaitu atom penuh dengan
ketidakpastian, kemungkinan dan probabilitas, nikmat dunia yang
sebenarnya hanyalah dengan mengikuti landasan-landasan hukum yang
diizinkan Allah.
Bagi
saya sesuatu yang tidak nampak, yaitu iman (fisika kuantum) itu lebih
utama dari ukuran sertifikat (fisika klasik) karena hidup ini penuh
dengan kemungkinan dan probabilitas saja. Sedangkan ada kalanya
perbedaan beratnya amal walau sebesar zarah itu pun sudah cukup untuk
menentukan apakah kita kesyurga atau neraka. Ambil contoh perbedaan
raksa atau merkuri dengan emas, keduanya adalah logam tetapi raksa
dalam bentuk cairan, kurang bernilai malah beracun. Emas pula suatu
yang keras dan sangat bernilai. Perbedaan antara keduanya hanyalah satu
elektron saja (raksa 79 dan emas 80) akan tetapi keduanya memberikan
perbedaan yang nyata umpama surga dan neraka.
Kebanyakan manusia beriman tetapi tidak percaya, tidak percaya yang
Allah itu maha pemberi, sebab itu kita lebih pasti rezeki dengan
menghambakan orang lain walaupun kononnya dengan niat untuk menolong
(pembiayaan jual beli), tidak percaya Allah itu maha adil, sebab itu
dengan selambanya menghabiskan duit rakyat untuk kepentingan sendiri
dan kroni, korupsi dan sebagainya. Sebab itu dalam Alquran ketika Allah
SW menyeru manusia Allah menyebutnya “O people who beleive”, yaitu
wahai manusia yang percaya dan bukan manusia yang shalat, puasa dan
sebagainya, karena percaya itu sendiri sangat penting. Lalu percaya
dengan sepercayanya barulah rukun islam secara otomatis akan dilakukan
oleh manusia dengan ikhlas dan bukan karena terpaksa.
Tetapi karena Allah itu tidak kelihatan, maka sangat sulit untuk
manusia mempercayai Allah itu ada walaupun Allah SW itu lebih hampir
dari urat leher mereka sendiri. Sebab itu kafirun membuat patung
berhala, karena apa? karena bila melihat tuhan baru percaya, sedangkan
fisika kuantum telah membuktikan bahwa sesuatu yang tidak terlihat itu
(nukleus) punya daya yang teramat hebat, jadi jika kita mempercayai
Allah dengan sepenuhnya maka menciptakan sesuatu yang hebat dan
mendapat bantuan Allah itu adalah mudah. Sebab itu para Nabi mampu
melakukan mukjizat karena percaya mereka seratus-persen dan sepanjang
waktu dan bukan manusia akhir zaman ini yang percayanya adalah musiman
saja.
Inilah
sebenarnya janji Allah, semakin kita percaya kepada Allah, semakin
hebat sebenarnya kehidupan kita, ambil contoh zaman kegemilangan islam
dahulu yang hebat baik dari segi ekonomi sampai peradaban ilmu, akan
tetapi sedikit demi sedikit itu lenyap hingga umat islam hari ini
seolah-olah diratah oleh kafirun.
قال النبي (ص) وروى ثوبان : إن الذين كفروا ستستدعي بعضها البعض للهجوم عليك من الناس الذين يأكلون لدعوة الآخرين للمشاركة في الطبق. وتساءل أحد : هل كان ذلك بسبب أعدادنا صغيرة؟ فأجاب : لا ، وسوف تكون مثيل حاليا العديد من جرفتها تيارات الفيضانات، ولكن الله إزالة الخوف من الكفار وفوق صدرك ووضع صدرك. سؤال : ما هي . فأجاب : العالم والخوف من الموت. أبو داود الحديث 4284
Thawban meriwayatkan, Nabi (SAW) bersabda: Orang-orang kafir akan memanggil satu sama lain untuk menyerang kamu sebagaimana orang yang makan mengundang orang lain untuk berbagi hidangan. Seorang bertanya: Apakah itu karena jumlah kami yang kecil? Beliau menjawab: Tidak, jumlah kamu banyak umpama sampah2 yg dihanyutkan oleh arus banjir, akan tetapi telah Allah hilangkan rasa takut dari dada orang kafir keatas kamu dan meletakkan “wahn” didada kamu. Seorang bertanya: Apakah itu “wahn”. Beliau menjawab: Cintakan dunia dan takut mati. Abu Dawud Hadis 4284
Manusia
cintakan dunia karena apa? Karena dunia inilah untuk mereka suatu yang
nyata dibandingkan dengan surga yang janji Allah yang tidak kelihatan.
Maka materialisme hari ini menjadi mantra kehidupan dan semuanya dapat
dicapai dengan ekonomi berbasis riba ‘, pinjam dan bayar bulan-bulan
menjadi hamba kepada bank sampai sampai keliang lahat pun hutang tak
dilunasi. Dan bila cinta dunia, manusia semakin sibuk dan tidak punya
waktu lagi untuk mendekati Allah apalagi percaya dengan sepenuhnya
keesaan Allah itu.
Fisika
kuantum sangat pelik dan sulit diterima oleh pikiran manusia yang
sudah terbiasa dengan fisika klasik malah Albert Einstein sehingga dia
meninggal dunia, beliau menganggap fisika kuantum tidak lengkap
meskipun penelitian dan percobaan terbaru semakin mengkonfirmasi
kepelikannya. Banyak hal kehidupan yang dapat dijelaskan dengan fisika
kuantum, malah hukum atraksi yang menjadi corak pemikiran baru untuk
memberi motivasi kepada manusia hari ini juga didasarkan pada fisika
kuantum, akan tetapi juga mendorong beberapa hukum yang harus diikuti.
Fisika kuantum juga membuktikan bahwa pikiran dan pemikiran kita juga
adalah suatu yang nyata dan mempengaruhi lingkungan, sebab itu menjaga
pikiran itu sangat penting didalam islam baik dengan shalat yang
khusyuk sampai larangan mengambil sesuatu yang memabukkan.
Satu fakta terakhir disini yang saya ingin berbagi dengan teman-teman
adalah struktur atom itu sendiri, selain posisi partikel tidak dapat
ditentukan, kebanyakan ruang didalam atom adalah kosong, jika ukuran
atom sebesar Stadium Merdeka, ukuran nukleus hanyalah sebesar seekor
lalat ditengah-tengah padang stadion itu saja. Jika semua ruang kosong
dari dalam atom tubuh manusia dikeluarkan, manusia itu sendiri lebih
kecil dari sebutir garam. Dan jika semua manusia dalam dunia ini
dikumpulkan dengan spasi atom didalam tubuh mereka dikeluarkan, kita
semua hanyalah sebesar sebuah apel saja, inilah bukti bahwa kita semua
seolah-olah berada didalam “genggaman” Allah SW. Mohon sedikit berbagi
ilmu ini dapat membantu teman-teman agar dapat melihat dunia ini dari
sudut yang berbeda, yaitu sudut dunia teramat halus akan tetapi punya
daya yang luar biasa, insyaallah
0 comments:
Post a Comment