Di balik kecanggihan dan kehandalan kabel Fiber Optic ada cerita tentang
usaha dan kerja keras dari para perintis dan penemu teknologi ini.
Tahun 1880 Alexander Graham Bell mempatenkan sebuah sistem telpon optik
yang disebut dengan Photophone. Penemuan ini dianggap kurang praktis
karena kualitas sinyal yang dikirim melalui cahaya tidak sebagus pada
temuan Graham Bell sebelumnya berupa telepon biasa yang sinyalnya
terkirim melalui sebuah kawat penghantar.
Photophone kemudian dianggap sebagai temuan yang gagal.
Pada tahun 1840an fisikawan Swiss, Daniel Collodon dan fisikawan
Perancis, Jacques
Babinet menunjukkan bahwa cahaya dapat mengikuti aliran air yang
membentuk air mancur. Kemudian fenomena ini dipopulerkan oleh fisikawan
asal Inggris John Tyndall pada 1854. Seiring pergantian abad ditemukan
juga bahwa batang kuarsa yang bengkok bisa membawa cahaya.
Selanjutnya orang pertama yang dianggap berhasil menampilkan gambar
melalui sekumpulan serat optic adalah Heinrich Lamm. Lamm adalah seorang
mahasiwa kedokteran di Munich, Jerman. Tujuan dari eksperimennya adalah
agar bisa melihat bagaian dalam tubuh yang tidak bisa dilihat secara
langsung. Tahun 1930 ia menyatakan telah berhasil menampilkan gambar
pada kertas dengan menggunakan cahaya dari sebuah kawat pijar yang
melewati sekumpulan serat optic pendek. Namun gambar hasil dari
percobaan tersebut tidak begitu bagus. Sayang Lamm harus pindah ke
Amerika karena ia seorang Jahudi.
Pada tahun 1951, seorang berkebangsaan Denmark mencoba mempatenkan hasil
temuannya dalam bidang fiber optic namun lembaga paten Denmark
menolaknya karena dianggap menjiplak hasil karya John Logie Baird dari
Inggris dan Clarence W. Hansell dari Amerika Serikat yang berjasa untuk
penemuan televisi dan mesin facsimilie. Sejak saat itu tidak terdengar
lagi usaha-usaha pengembangan system fiber optic.
Akhirnya di tahun 1954 Abraham van Heel dari Technical University of
Delft, Belanda dan Harold H. Hopkins dan Narinder Kapany dari Imperial
College London, secara terpisah mengumumkan kesuksesan mereka pada
teknik pencitraan melalui kumpulan serat optik pada journal Nature di
Inggris.
Hasil ini dari percobaan Van Heel semakin baik setelah melalui hasil
diskusinya denga seorang Fisikawan di bidang optik dari Amerika bernama
Brien O’Brien. Van Heel kemudian menutup serat optiknya dengan bahan
yang memiliki indeks bias cahaya yang lebih rendah yang bisa mengurangi
dampak refleksi pada permukaan sehingga mengurangi kontaminasi dan juga
efek Crosstalk antar serat.
Selanjutnya seorang dokter bernama Basil Hirschowitz dan asistennya
bernama Lawrence Curtis serta seorang fisikawan C. Wilbur Peter yang
sedang mengerjakan sebuah proyek untuk pemeriksaan bagian dalam perut
berhasil mengembangkan sebuah serat optic yang terselubung. Pada tahun
yang sama Will Hicks yang nantinya bekerja di American Optical Co,
membuat serat berselubung kaca tetapi Hicks kalah dalam mendapatkan hak
paten atas temuanya karena temuan tersebut dianggap memiliki atenuasi
atau pelemahan sinyal yang besar (1 dB per meter) sehingga tidak efisien
untuk dipakai pada system komunikasi.
Selanjutnya seorang peneliti muda Charles K. Kao yang bekerja Standard
Telecommunications Laboratories (STL) meneliti cara mengurangi atenuasi
serat optic yang sudah ada saat itu. Dalam penelitiannya Dr Charles K.
Kao berhasil menemukan bahwa kemampuan serat optic temuannya memiliki
kemampuan untuk menyalurkan 200 saluran Tv atau 200 ribu saluran
telepon. Perangkat yang digunakan dalam penelitiannya terdiri atas
sebuah serat optic dilapisi oleh lapisan kaca yang mengelili intinya
dengan indeks refraktif yang satu persen lebih kecil dari intinya. Total
diameter jalur yang akan dilewati oleh gelombang cahaya tersebut adalah
300 sampai 400 micron. Gelombang cahaya disebarkan sepanjang permukaan
antara dua kaca.
Dr. Kao menyatakan bahwa ia memperkirakan bisa mengurangi atenuasi sebesar 20 dB/ Km.
Beliau kemudian mengajukan dana untuk penelitiannya itu.
Sementara Dr.Kao melakukan penelitian tiga orang yang berkerja pada
perusahaan Corning Glass Works, Robert Maurer, Donald Keck, Peter
Schultz melakukan serangkaian uji coba untuk mendapatkan bahan yang
memiliki indeks bias yang lebih rendah. Pada bulan September 1970 mereka
mengumumkan bahwa mereka telah membuat serat singlemode dengan redaman
di 633 nanometer (nm) helium neon baris di bawah 20 dB / km. Dan setelah
dicoba di Laboratorium Penelitian Martlesham Heath dikonfirmasi bahan
tersebut memiliki atenuasi yang rendah.
Selanjutnya banyak perusahaan dan lembaga yang melalukan penelitian dan
pengembangan secara terus menerus hingga sampai pada pencapaian saat
ini.
warta10.blogspot.com
Thursday, 14 January 2016
Orang - Orang yang Berjasa dalam Pengembangan Fiber Optic
01:07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment